27 September 2015

"How to Train ABK to Ride a Bike"

Belajar, Sebuah Perjalanan Kesabaran dan Ketekunan.

Dalam sesi coaching dan training terhadap para profesional, saya sering ketemu dengan coachee dan trainee yang berkeluh kesah dan hampir putus asa saat berlatih sebuah kompetensi.

Mereka mengeluh karena mencoba berkali-kali namun tidak berhasil juga. Berminggu-minggu mereka mencoba dan mencoba dan tidak berhasil. Hitungan bulan kemudian mereka menyerah. Dan melihat harapan akan karir terbang bak balon ditiup angin.

Untuk mereka yg cepat putus asa. Aku ceritakan perjalanan 2 ABK belajar bagaimana menghadapi dunia dan memeluknya. Perjalanan yang tentu saja panjang, tak pernah selesai, namun menyenangkan.

Thesa dan Jason, 2 ABK Memeluk Dunia

Tigabelas tahun lalu, Thesalonika terlahir normal. Bagi istriku, melahirkan Thesa anak pertamanya,  butuh perjuangan dan bantuan induksi serta raungan kesakitan selama 7 jam sebelum pembukaan 10 terjadi dan Thesa melihat dunia, untuk pertama kalinya.

Bayi cantik rambut tebal bak Dora the Explorer tumbuh seperti layaknya bayi lain. Sampai kemudian saat 10 bulan kami curiga karena tiada kata keluar dari mulut Thesa.

Dokter memberikan diagnosa kemungkinan Thesa menderita Autis atau ADHD. Dugaan menguat karena baru bulan ke-22 Thesa baru bisa berjalan. Tetap tiada kata yang keluar dari mulutnya. Sejak saat itu Thesa rutin ikut terapi, segala macam terapi.

Jason lahir, 27 bulan lebih muda dari Thesa. Disaat Thesa sedang tantrum (mengamuk), adiknya hanya duduk diam melihat. Disaat Thesa "anteng kitiran" (hiperactive), Jason bermain dengan tenang di kursinya.

Aku dan istriku sempat berharap, Jason normal dan bisa membantu perkembangan Thesa. Ternyata Jason juga ABK. Speech delay dan memiliki masalah dalam Sensory Integrity.

Sepeda yg Menggoda

Thesa tergoda melihat sepeda, Jason juga. Sangat wajar, sewajar anak kecil seusia mereka. Thesa 5 tahun dan Jason 3 tahun. Saat Thesa ultah dan dapat hadiah sepeda, Jason kecipratan hadiah sepeda yang sama.

Motorik halus dan kasar Thesa belum cukup berkembang. Naik sepeda membutuhkan sinkronisasi antara pikiran dan otot. Anak normalpun membutuhkan waktu 6 tahunan untuk mengembangkan sinkronisasi otak dan otot untuk bisa naik sepeda. Apalagi anak ABK.

Butuh 1 tahun bagi Thesa dan Jason untuk berani menaiki sepeda roda 4nya. Sebelumnya Thesa hanya berani menuntun dan naik sepeda yg diam.

Butuh 1 tahun bagi duo Utomo (Thesa n Jason) untuk bisa mengayuh sepeda roda 4 dengan benar. Selama ini mereka menjalankan sepeda dengan dorongan kakinya, juga untuk mengerem. Mereka belum bisa mengerem dengan jari tangan. Mengerem sepeda butuh sinkronisasi dan koordinasi tingkat tinggi otak dan otot bagi mereka. Jadilah sendal sering ganti karena multifungsi sebagai rem sepeda.

Melihat mereka sudah cukup mahir naik sepeda roda 4, aku nilai sudah saatnya satu roda aku copot. Sepeda roda 4 berubah menjadi sepeda roda 3. Untuk satu minggu Thesa kembali ke habit lama, mendorong sepeda. Thesa takut naik sepeda roda 3.

Sesudah dibujuk dan disemangati akhirnya berani juga Thesa naik sepeda roda 3. Semuanya serba kiri. Belok kiri, berhenti kiri, naik juga kiri. Karena roda ketiga ada disebelah kiri.

Ride a Bike Moment of Truth

Sesudah 3 bulan, Thesa and her follower (Jason) sudah mahir naik sepeda roda 3. Bahkan mereka tidak sadar sudah bisa naik sepeda roda 2. Saat berjalan kencang, posisi sepeda seimbang dan roda ketiga terangkat. Bahkan kebiasaan serba kiri sudah hilang. Thesa berani belok kanan.

Sudah saatnya roda kecil dicopot. Sepeda roda 4 berubah jadi sepeda roda 2. Thesa dan Jason kembali ke habit lama, menuntun sepeda. Sesudah diyakinkan dan janji dipegangi, Thesa kembali mencoba naik sepeda.

Akhirnya pada usia 8 tahun Thesa bisa naik sepeda. Bahkan bisa berdiri dan hanya pegang stang 1 tangan. Butuh 3 tahun buat Thesa belajar naik sepeda. Lebih lama dari anak biasa .... tapi bisa. Hanya dibutuhkan kesabaran, semangat, inovasi cara dan ketekunan. Sampai tantenya yang terapis tumbuh kembang anak terpesona. Keponakannya bisa naik sepeda, tiada beda dari anak tetangga.

Ada banyak jalan menuju ke Roma.
Ada banyak jalan untuk bisa naik sepeda.

Salam hangat dari Thesa n Jason
Keep Learning and never be satisfied.

EU4U
Sept, 26

Tidak ada komentar: