18 Juli 2010

Comfort (Zone) yang menina bobokan........

Lebih dari setahun bangku deret ketiga di lantai dua sayap kiri GKI MY itu menjadi bangku favorit. Saya "merasa" bahwa bangku yang pada awalnya saya pilih dengan sembarangan itu ternyata menjadi begitu nyaman dan selalu saya tuju setiap hari minggu. Bangku yang akhirnya menjadi area "comfort" yang susah ditinggalkan karena menjadi standar. Bangku yang akhirnya baru bisa ditinggalkan gara2 bangku itu penuh dan memaksa saya duduk di lantai satu dibelakang mimbar. Lokasi yang akhirnya menjadi area "comfort" lain sebab lokasi baru ini membuat saya dapat leluasa memandang ke song leader yang manis disamping piano di lantai dua!.

Tahun 1997 sebuah bank memberikan saya gaji 500 rb perbulan. Angka yang berlipat dibandingkan dengan uang saku bulanan dan duit beasiswa yang saya dapatkan ditahun sebelumnya. Dengan gaji itu saya bisa mencukupi diri sendiri dan mampu makan di restoran fastfood tanpa harus mikir seribu kali. Jumlah itu cukup dan setiap akhir bulan uang pas............artinya pas habis saat gaji bulan berikutnya masuk rekening.

Tahun berikutnya sebuah pabrik sepatu menggaji saya 750 rb perbulan, 50% lebih banyak dari gaji tahun lalu. Gaji baru memberikan keleluasaan untuk mentraktir teman-teman dan pacar, dan setiap akhir bulan uang pas........artinya pas habis saat gaji bulan berikutnya masuk rekening.

Tahun berikutnya sebuah perusahaan trading membayar saya 2 jt, hampir 3x lipat dari gaji sebelumnya. Dengan gaji baru, kebebasan untuk membeli baju dlsb makin mudah, urusan traktir mentraktir juga makin gampang, dan setiap akhir bulan uang pas......artinya pas habis saat gaji bulan berikutnya masuk rekening.

Tahun berikutnya lagi sebuah perusahaan kontraktor pertambangan menggaji saya 2x lipat dari gaji sebelumnya, uang 4 jt masuk rekening tiap bulan tetap saja setiap akhir bulan uang pas.....artinya pas habis saat gaji bulan berikutnya masuk rekening!

Selidik punya selidik ternyata tanpa sadar saya memiliki "comfort zone" zero saving! habit yang terbawa sejak mahasiwa, uang tidak pernah kekurangan tapi juga tidak punya tabungan. Saat comfort Zone ini dipaksa berubah karena harus nabung untuk biaya menikah...............lho kok ternyata bisa nabung juga.

***
"Pak, saya dapat offering!"
"Wah keren dong...........offering dari mana?" tanyaku sambil tersenyum kepada Andi anggota tim divisiku.
"Dari perusahaan retail pak, angkanya bagus, 10 jt/bulan!" jawab Andi dengan muka yang berseri.
"Hmmm lumayan banget tuh...........saya pikir kamu layak untuk mendapatkan tawaran sebesar itu" balasku sambil mempersilahkan Andi duduk.
"Saya heran pak, ternyata kok saya bisa mendapatkan tawaran sebesar itu. Saya pikir diri saya mentok diangka 3 juta sebulan saja".

"Andi, ingat diskusi kita 2 tahun yang lalu? waktu itu saya tanya kepada kamu apakah apa targetmu 3 tahun kedepan"
"Ingat pak, saat itu saya bilang saya ingin jadi Training Manager! tentu saja dengan gaji yang jauh lebih besar dibandingkan gaji saya pada saat itu" Andi menyahut sambil mengingat-ingat kejadian itu.
"Betul Andi, visi dan targetmu yang baru saat itu merentang comfort zonemu ke area yang baru! dan alam bawah sadarmu membantu kamu untuk mencapai itu".
"Kalau begitu untuk keluar dari comfort zone kita harus membuat tujuan dan standar baru yang lebih besar dari comfort zone kita pak?"
"Jawabannya ada didalam pertanyaanmu Andi, selamat untuk offering ini! sukses ditempat yang baru!".

***
"Pa, emang mau ngontrak terus di Jakarta, masak ngak mau punya rumah sendiri?" tiada hujan tiada angin mama Tesa nyerocos hari sabtu pagi.
"Lho, emangnya yang di Bandung itu bukan rumah apa?" jawabku mencoba mengelak dari pertanyaan.
"Yang aku tanya rumah di Jakarta bukan di Bandung, papa kok anteng anteng aja sih selama bertahun tahun ngontrak di Jakarta".
"Iya-iya, entar kita beli deh, sabar kan harus ngumpulin DP dulu buat beli rumah mah" jawabku tetap dengan semangat membela diri.
"Sabar sih boleh pa, asal jangan terjebak zona nyaman jadi kontraktor. Tuh lihat, rumah di Castilla ini boleh juga!"

Disclaimer: angka2 dan pemeran yang terlibat diatas hanya ilustrasi

BSD City,
27 June 2010
Eko Utomo untuk Anda

Tidak ada komentar: