"NGONO YO NGONO NING OJO NGONO"
Semakin tinggi maka semakin luas yang dilihat.
Pada Sebuah Meeting
"Menurut saya tidak bisa pak!" kata sang General Manager.
"Kenapa tidak bisa?" tanya CEO
"Karena kalau itu kita lakukan kita tidak mengikuti kaidah Finance yang benar" jawab General Manager dengan penuh keyakinan.
"Kamu itu General Manager atau Finance Manager sih?" kata CEO sambil tersenyum simpul.
"Ngono yo ngono ning ojo ngono", sambung pak CEO.
"Maksud bapak?" sang GM berkata penuh tanya.
"Maksudnya, walau kamu punya background lama kerja di Finance, saat jadi GM janganlah seluruh aspek bisnis kamu ukur dengan perspektif Finance semata. Pertambangkan aspek perspektif fungsi yang lain juga", jawab CEO dengan bijak.
$$$
Sebagian besar karyawan mendaki karir mereka dengan jalan serupa. Masuk pada sebuah fungsi (Sales Marketing, Operation, HR, Finance & Accounting) dan kemudian mendaki keatas pada fungsi yang sama selama puluhan tahun sampai kemudian tiba pada posisi yang mengharuskan dia melihat dan mengawasi seluruh fungsi seperti posisi General Manager atau CEO (Chief Executive Officer).
Pola karir menanjak keatas membentuk sang karyawan menjadi karyawan yang super spesialis dalam arti menguasai seluk beluk fungsi itu namun juga membentuk yang bersangkutan menjadi sangat kaku. Kenapa kaku? karena puluhan tahun ya hanya fungsi itu yang dia kenal dan dia ketahui. Kebenaran adalah milik perspektif fungsinya sendiri.
Karyawan yang tumbuh pada satu fungsi semata, pada saat menjadi GM atau CEO maka keputusan yang dibuat menjadi berat kepada fungsi yang dia kuasai. "Logic base on knowledge", logika keputusan yang diambil berdasarkan pengetahuan yang dikuasainya selama ini, pada perspektif fungsi bisnis yang digelutinya berpuluh tahun, sama seperti yang dinyatakan oleh General Manager diatas.
Semua anak sungai menuju ke sungai induk. Semua sungai besar akan bermuara di laut. Seluruh posisi dalam organisasi bisnis ya pada akhirnya menuju keatas pada posisi CEO. Laut menerima semua air yang masuk kedalamnya, tidak peduli sungai itu datang dari gunung atau dari bukit. Posisi yang tinggi seperti GM atau CEO mengharuskan mereka "mengerti" dan "tahu" tentang semua fungsi. Karena bisnis adalah sinergi dari fungsi2 yang ada didalamnya.
Jadi bagaimana kita yang sudah terlanjur terjebak pada satu fungsi dan ingin mendaki ke posisi atas? jawabannya sederhana, ya cobalah fungsi2 yang berbeda dalam pekerjaan anda? anda mengernyitkan dahi? banyak orang yang pernah dan sedang melakukannya saat ini.
Kalau langkah pindah fungsi pada saat ini kurang memungkinkan, bergaulah sebanyak mungkin dengan orang-orang pada fungsi yang lain. Dengan demikian anda terekspose bahwa ada standar "kebenaran" lain tentang bagaimana menjalankan bisnis diluar standar anda.
Kalau berpindah2 fungsi bagaimana dengan kompetensinya? Secara sederhana saya bagi karir menjadi 4 tingkat/posisi: pertama Staff, kedua Manager, ketiga GM dan kempat Direktur.
Kompetensi utama yang harus dimiliki seorang staff adalah kompetensi Fungsional. Kalau kerja sebagai Sales Staff ya harus jagoan penjualan, kalau Operation Staff ya harus jago dalam hal operasi dst. Posisi Manager sesuai dengan namanya maka kompetensi utamanya adalah Management, hebat pada salah fungsi adalah bonus. Posisi GM mengharuskan selain management juga harus memiliki kompetensi Leadership, karena seorang GM harus memimpin anggota tim yang banyak untuk mengeksekusi pekerjaan dan mencapai target yang ditetapkan. Posisi Direktur kompetensi utamanya Bisnis dan Strategi. Kompetensi ini diperlukan agar perusahaan yang dipimpin mampu bersaing dengan kompetitor.
Perusahaan yang bagus dalam mengembangkan talenta organisasi akan melakukan rotasi pekerjaan (job rotation) kepada para managernya. Kenapa pada posisi ini? kembali ke paragraf diatas, posisi manager kompetensi utamanya sudah bergeser dari kompetensi fungsi ke kompetensi managerial. Sehingga para manager bisa dirotasi dan bisa tetap berkontribusi sepanjang kemampuan managerial mereka dikembangkan.
Lha kalau perusahaan gue sekarang tidak ada program rotasi pekerjaan bagaimana? ya jangan bergantung pada program. Secara proaktif mintalah untuk dirotasi. Atau kalau ada posisi lain yang lagi kosong angkat tangan anda tinggi-tinggi.
Ribet amat sih? tidak akan ribet kalau sudah sampai pada saatnya nanti. CEO yang sukses adalah CEO yang mengerti dan bisa mensinergikan seluruh fungsi, bukan Manager Finance yang berbaju CEO.
Selamat bereksplorasi dan berotasi
EU4U
Happy Friday
Agustus 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar