Catatan Harian Eko Utomo #Hal119
"Giving Up Hate"
Fact: 80% penyakit diakibatkan oleh emosi negatif
Fact: Political & Emotional Behavior menurunkan kualitas pengambilan keputusan
Q: bagaimana caranya melepaskan diri dari jeratan emosi negatif?
***
"Siapa yang ingin diterapi untuk melepaskan emosi negatifnya kepada
seseorang?", Master Trainer NLP bule dari Aussie itu bertanya.
"I am", saya sigap mengangkat tangan.
Ada sebuah nama, mantan big boss yang kalau disebutkan namanya langsung
memicu unconcious mind saya untuk memerintahkan otot2 kecil bereaksi.
Muka memerah menggelap, nafas jadi lebih cepat dan tarikan2 ketegangan
otot di beberapa bagian tubuh lain.
Nama Senior Manager bule itu
bisa sedemikian menancap (emotional anchoring) karena selama beberapa
tahun berada dibawahnya beberapa kali terjadi debat dan perselisihan
tajam antara saya dengan dirinya.
Dua kali kesempatan promosi
saya diblock dan yang menjengkelkan adalah dia (menurut saya) tidak
bertanggung jawab apabila muncul resiko dari pengambilan keputusan yang
dipaksakan olehnya.
Bahkan sesudah saya resign dari perusahaan
itu dan pindah ke perusahaan lain, setiap kali namanya disebutkan
seketika muka menegang dan emosi memuncak.
Saya sadar betul bahwa
kondisi itu sama sekali TIDAK BERMANFAAT buat saya. Memelihara emosi
negatif yang terpendam dalam sebuah anchoring peristiwa masa lalu ibarat
memelihara kanker.
Jadi kesempatan untuk "get rid of it" jelas sebuah tawaran yang tidak boleh disia2kan.
Tindakan manusia (Act) dipengaruhi oleh STATE yang terdiri dari Pikiran
(Think) dan Perasaan/Emosi (Feel).
Tindakan/perilaku yang excellence
didorong oleh state yang excellence.
Proses yang akan dilakukan
adalah proses menghilangkan "sampah emosi" yang tersimpan di memori
saya. Meruaknya bau sampah itu sangat menganggu (persis seperti bau TPS
sesudah hujan).
Silahkan berdiri, bayangkan sebuah spot semeter
di depan kita adalah spot di mana orang yang tidak kita sukai berada.
Kemudian kita kosongkan diri dan tinggalkan spot kita. Kita menjadi
"sosok yang netral".
Kemudian kita masuk ke spot orang yang kita
benci, berpikirlah (think) seperti dia (dalam konteks kepada kita),
lihat, dengar dan rasakan dari sudut pandang dia terhadap kita. Sesudah
beberapa saat kembali ke posisi semula. Lakukan beberapa kali kalau
perlu.
Proses diatas menggunakan teknik disassociated dan
associated yang sederhana. Namun hasilnya bakal melunturkan kerak2 emosi
yang menjadi sampah di keranjang memori kita.
Proses ini bahkan
lebih dalam dibandingkan kita berganti perspektif. Berganti perspektif
lebih dominan dimensi "think" dan sangat kurang dimensi "feel".
Hanya butuh waktu 15 menit semua kerak emosi saya hilang. Sampah emosi
yang sudah ngendon selama bertahun hilang bak kotoran tersapu banjir.
Apakah anda terpenjara oleh kebencian terhadap orang lain yang bahkan
tidak anda kenal atau sang mantan yang puluhan tahun tidak berjumpa?
Anda mau melepaskannya?
Silahkan mencoba.
EU4U
BSDCity141216
Cocok buat haters agar panjang umur dan bumi lebih damai dan tenteram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar