05 Maret 2017

GIVING UP HATE #Hal119

Catatan Harian Eko Utomo #Hal119

"Giving Up Hate"

Fact: 80% penyakit diakibatkan oleh emosi negatif
Fact: Political & Emotional Behavior menurunkan kualitas pengambilan keputusan
Q: bagaimana caranya melepaskan diri dari jeratan emosi negatif?

***

"Siapa yang ingin diterapi untuk melepaskan emosi negatifnya kepada seseorang?", Master Trainer NLP bule dari Aussie itu bertanya.
"I am", saya sigap mengangkat tangan.

Ada sebuah nama, mantan big boss yang kalau disebutkan namanya langsung memicu unconcious mind saya untuk memerintahkan otot2 kecil bereaksi. Muka memerah menggelap, nafas jadi lebih cepat dan tarikan2 ketegangan otot di beberapa bagian tubuh lain.

Nama Senior Manager bule itu bisa sedemikian menancap (emotional anchoring) karena selama beberapa tahun berada dibawahnya beberapa kali terjadi debat dan perselisihan tajam antara saya dengan dirinya.

Dua kali kesempatan promosi saya diblock dan yang menjengkelkan adalah dia (menurut saya) tidak bertanggung jawab apabila muncul resiko dari pengambilan keputusan yang dipaksakan olehnya.
Bahkan sesudah saya resign dari perusahaan itu dan pindah ke perusahaan lain, setiap kali namanya disebutkan seketika muka menegang dan emosi memuncak.

Saya sadar betul bahwa kondisi itu sama sekali TIDAK BERMANFAAT buat saya. Memelihara emosi negatif yang terpendam dalam sebuah anchoring peristiwa masa lalu ibarat memelihara kanker.
Jadi kesempatan untuk "get rid of it" jelas sebuah tawaran yang tidak boleh disia2kan.
Tindakan manusia (Act) dipengaruhi oleh STATE yang terdiri dari Pikiran (Think) dan Perasaan/Emosi (Feel).

Tindakan/perilaku yang excellence didorong oleh state yang excellence.
Proses yang akan dilakukan adalah proses menghilangkan "sampah emosi" yang tersimpan di memori saya. Meruaknya bau sampah itu sangat menganggu (persis seperti bau TPS sesudah hujan).
Silahkan berdiri, bayangkan sebuah spot semeter di depan kita adalah spot di mana orang yang tidak kita sukai berada. Kemudian kita kosongkan diri dan tinggalkan spot kita. Kita menjadi "sosok yang netral".

Kemudian kita masuk ke spot orang yang kita benci, berpikirlah (think) seperti dia (dalam konteks kepada kita), lihat, dengar dan rasakan dari sudut pandang dia terhadap kita. Sesudah beberapa saat kembali ke posisi semula. Lakukan beberapa kali kalau perlu.

Proses diatas menggunakan teknik disassociated dan associated yang sederhana. Namun hasilnya bakal melunturkan kerak2 emosi yang menjadi sampah di keranjang memori kita.
Proses ini bahkan lebih dalam dibandingkan kita berganti perspektif. Berganti perspektif lebih dominan dimensi "think" dan sangat kurang dimensi "feel".

Hanya butuh waktu 15 menit semua kerak emosi saya hilang. Sampah emosi yang sudah ngendon selama bertahun hilang bak kotoran tersapu banjir.

Apakah anda terpenjara oleh kebencian terhadap orang lain yang bahkan tidak anda kenal atau sang mantan yang puluhan tahun tidak berjumpa?
Anda mau melepaskannya?
Silahkan mencoba.

EU4U
BSDCity141216
Cocok buat haters agar panjang umur dan bumi lebih damai dan tenteram.

Tidak ada komentar: