Catatan Harian Eko Utomo #Hal118
"Menjadi Lebih Baik Setiap Harinya".
"Pak Eko, tanpa berniat membuat kesimpulan terlalu cepat, saya sebagai guru menggaris bawahi bahwa kita harus selalu belajar dan menambah ilmu pengetahuan. Selama ini saya tenggelam dalam pekerjaan mengajar sesuai dengan kurikulum dan buku pegangan dan tidak berusaha untuk menambah pengetahuan tambahan dari luar.
Sebagai guru puluhan tahun tindakan saya selama ini ternyata salah, dan saya tersadarkan bahwa menambah "tools" dalam kotak peralatan saya sebagai guru merupakan sebuah keharusan".
Ucapan dan komentar seorang guru senior pada workshop "Mengenali Profil Diri dengan pendekatan NLP" tadi pagi sungguh menyentuh sanubari saya.
Bahwa kemunculan kesadaran tidak mengenal usia, profesi dan senioritas. Bahwa MENJADI LEBIH baik setiap hari adalah panggilan bagi setiap orang terlebih para pendidik yang menjadi tumpuan pembelajaran banyak anak didik.
***
"Pak, kok modul kita ini kok jadul dan katrok ya?", seorang trainer bertanya setengah bingung & setengah kecewa.
"Lho emangnya kenapa?", tanya saya melakukan klarifikasi lebih lanjut.
"Selama 2 tahun ini, modul2 workshop ini kan kita pakai dan deliver ke karyawan berkali2, saat reevaluasi sekarang ini kok saya merasa bahwa modul2 yang kita buat dulu jelek ya pak", katanya memperjelas.
"Lho, emang dulu waktu kita awal bangun divisi LD menurutmu modul2 yang kita buat bagus ngak?", saya melontarkan pertanyaan reflektif.
"Hmmmm waktu itu sih, saya pikir modul2 yang kita buat sudah bagus sekali pak. Lha wong saya aja butuh coaching sama bapak sampai 3 bulan untuk membuat 1 modul", jawab sang Trainer masih keheranan.
"Okey, saat kamu jalan kaki, trus ada sepeda lewat menurutmu sepeda itu kencang ngak?", tanyaku.
"Kencang pak, kan lebih cepat dari saya", sang Trainer bingung menebak arah pertanyaan baru ini.
"Okey, kalau kamu yg naik sepeda trus ada motor menyalib kamu, motor tadi cepat ngak?", saya meneruskan pertanyaan sambil mengabaikan kebingungannya.
"Hmmm, cepat pak", jawaban pendek.
"Kalau kamu naik motor dan disalib mobil?", pertanyaan lanjut saya lontarkan.
"Mobil lebih cepat!", jawaban lebih sigap dan tanggap.
"Kamu saat ini sedang MENGENDARAI MOBIL dan menilai betapa lambatnya dirimu 2 tahun lalu saat kamu BERJALAN KAKI", sang coach memberikan penekanan.
Sang Trainer terkesima dengan pemahaman dan perspektif "baru" yang barusan dia cerna. Bahwa dia saat ini sudah berada di level yang jauh berbeda dibandingkan dengan 2 tahun yang lalu.
"Apa yang membuat saya bisa di level yang jauh lebih tinggi saat ini ya pak?", sebuah pertanyaan bercampur gumamam terlontar.
"What do you think? apa yang kamu lakukan berbeda setiap harinya?", saya melontarkan pertanyaan balik gaya khas seorang coach.
"TIGA PERBAIKAN setiap proses pada kelas workshop yang saya bawakan!", sebuah campuran antara self statement dan jawaban.
Dan sang trainer sesudah 2 tahun berada pada level yang jauh lebih tinggi. Sebuah level yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
Anda ingin mengalami peristiwa yang sama?
EU4U
BSDCity101216
Untuk para pembelajar
"Pak Eko, tanpa berniat membuat kesimpulan terlalu cepat, saya sebagai guru menggaris bawahi bahwa kita harus selalu belajar dan menambah ilmu pengetahuan. Selama ini saya tenggelam dalam pekerjaan mengajar sesuai dengan kurikulum dan buku pegangan dan tidak berusaha untuk menambah pengetahuan tambahan dari luar.
Sebagai guru puluhan tahun tindakan saya selama ini ternyata salah, dan saya tersadarkan bahwa menambah "tools" dalam kotak peralatan saya sebagai guru merupakan sebuah keharusan".
Ucapan dan komentar seorang guru senior pada workshop "Mengenali Profil Diri dengan pendekatan NLP" tadi pagi sungguh menyentuh sanubari saya.
Bahwa kemunculan kesadaran tidak mengenal usia, profesi dan senioritas. Bahwa MENJADI LEBIH baik setiap hari adalah panggilan bagi setiap orang terlebih para pendidik yang menjadi tumpuan pembelajaran banyak anak didik.
***
"Pak, kok modul kita ini kok jadul dan katrok ya?", seorang trainer bertanya setengah bingung & setengah kecewa.
"Lho emangnya kenapa?", tanya saya melakukan klarifikasi lebih lanjut.
"Selama 2 tahun ini, modul2 workshop ini kan kita pakai dan deliver ke karyawan berkali2, saat reevaluasi sekarang ini kok saya merasa bahwa modul2 yang kita buat dulu jelek ya pak", katanya memperjelas.
"Lho, emang dulu waktu kita awal bangun divisi LD menurutmu modul2 yang kita buat bagus ngak?", saya melontarkan pertanyaan reflektif.
"Hmmmm waktu itu sih, saya pikir modul2 yang kita buat sudah bagus sekali pak. Lha wong saya aja butuh coaching sama bapak sampai 3 bulan untuk membuat 1 modul", jawab sang Trainer masih keheranan.
"Okey, saat kamu jalan kaki, trus ada sepeda lewat menurutmu sepeda itu kencang ngak?", tanyaku.
"Kencang pak, kan lebih cepat dari saya", sang Trainer bingung menebak arah pertanyaan baru ini.
"Okey, kalau kamu yg naik sepeda trus ada motor menyalib kamu, motor tadi cepat ngak?", saya meneruskan pertanyaan sambil mengabaikan kebingungannya.
"Hmmm, cepat pak", jawaban pendek.
"Kalau kamu naik motor dan disalib mobil?", pertanyaan lanjut saya lontarkan.
"Mobil lebih cepat!", jawaban lebih sigap dan tanggap.
"Kamu saat ini sedang MENGENDARAI MOBIL dan menilai betapa lambatnya dirimu 2 tahun lalu saat kamu BERJALAN KAKI", sang coach memberikan penekanan.
Sang Trainer terkesima dengan pemahaman dan perspektif "baru" yang barusan dia cerna. Bahwa dia saat ini sudah berada di level yang jauh berbeda dibandingkan dengan 2 tahun yang lalu.
"Apa yang membuat saya bisa di level yang jauh lebih tinggi saat ini ya pak?", sebuah pertanyaan bercampur gumamam terlontar.
"What do you think? apa yang kamu lakukan berbeda setiap harinya?", saya melontarkan pertanyaan balik gaya khas seorang coach.
"TIGA PERBAIKAN setiap proses pada kelas workshop yang saya bawakan!", sebuah campuran antara self statement dan jawaban.
Dan sang trainer sesudah 2 tahun berada pada level yang jauh lebih tinggi. Sebuah level yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
Anda ingin mengalami peristiwa yang sama?
EU4U
BSDCity101216
Untuk para pembelajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar