14 September 2009

Menjauhkan yang Dekat dan Mendekatkan yang Jauh

Malam sudah beranjak tua, diruangan yang asri dan luas itu lebih dari 40 orang duduk menyebar memenuhi ruang terbuka yang menyambung dengan halaman. Pramusaji di pojok halaman mendapatkan kesempatan untuk istirahat dan duduk setelah diserbu mereka-mereka yang sedang berbuka puasa. Dibagian dalam, meja makanan "berat" disebelah kolam ikan juga sudah tidak ada satu batang hidungpun yang antri mengambil nasi bakar.

Malam itu adalah malam berbuka puasa dirumah direktur perusahaan multimedia. Tentu saja, karyawan perusahaan multimedia pasti sangat "melek" dengan yang namanya teknologi terkini. Lebih dari separo mereka yang hadir dalam ruangan mengenggam ponsel "wagu" karena bentuknya yang mirip kalkulator itu, ponsel yang sekarang menjadi icon extravagansa komunikasi yang mendapatkan nama kesayangan BB.

Disudut timur, pada sebuah ayunan yang nyaman 2 orang sedang duduk manis dengan akrabnya. Akrab karena bahu mereka bersentuhan satu sama lain, kedekatan yang sungguh dekat dan hangat. Disudut yang lain 3 orang nona dan nyonya duduk bersandar pada sebuah sofa, pada sebuah posisi yang juga cukup akrab. Salah seorang diantaranya memainkan BBnya untuk mengabadikan momentum acara "Bubar" tersebut.

Sungguh suatu acara kebersamaan yang hangat dan nyaman, makanan kecil juga betebaran diatas karpet halus yang digelar diatas lantai. Bergantian tangan mereka beraksi selaras dengan aksi goa selarong (mulut) yang bergerak ritmik mengunyah materil enak itu. Semua serba bagus dan baik adanya...................t
unggu, ada sesuatu yang aneh dan asing. Moment yang sempurna tadi serasa masih kurang satu hal, yaitu bunyi suara! ya bunyi suara. Semua sunyi dan tenang...............semua asik dengan BB yang ada ditangan masing2.

Seorang nona terlihat sibuk mengupload foto ke FB dan memberitahukan kepada 1000 orang temannya di FB. Karyawan yang masih berumur dibawah seperempat abad di pojok ruangan sedang menulis status bahwa BuBar kali ini makanannya asik punya. Sedangkan teman disebelahku sibuk membalas SMS tidak tahu kepada siapa? Aku sendiri duduk termanggu memandangi semua ini, semua terlihat dan terasa dekat, namun juga jauuuuh tak tersentuh.

Luar biasa.............teknologi yang demikian canggihnya ini telah membantu untuk mendekatkan ribuan orang bahkan mereka yang jauh itu bisa tahu secara detail apa yang sedang kita kerjakan. Namun kami berdua yang duduk sebelah menyebelah dengan bahu kami bersinggungan selama 1 jam hanya terlontar satu kalimat "pak Eko, saya kirimkan pesan untuk sampeyan, tolong buka inbox, cepat dibalas ya pak!".

Bandung 5 September 2009
Salam hangat dari jauh.
Eko Utomo

Tidak ada komentar: