Siang yang panas ini mampu melelehkan lilin. Kata orang posisi bumi saat ini berada dalam jarak yang dekat dengan matahari. Panas yang menyengat itu membuat banyak orang rajin2 untuk mengusap keringat yang mengucur di pelipisnya. Namun panas yang sama membuat kantin sekolah laris manis. Semua orang menyerbu kesana untuk sekedar menyruput teh dalam botol atau es teh dalam gelas besar.
Seorang gadis melangkah masuk kedalam kantin. Wajahnya cantik dan manis. Kulitnya cukup terang untuk ukuran orang Indonesia. Hidung yang kecil dan mancung mempercantik wajahnya yang sedikit oval. Rambut sebahu ikal kecil kecil menjadi bingkai yang tepat bagi wajahnya. Senyumnya manis, namun yang paling manis adalah matanya. Mata indah itu memancarkan senyum yang paling manis yang mampu memberikan kesejukan dipanas terik disiang hari bolong itu. Gadis cantik itu segera memesan mie goreng dan segelas es teh, untuk mengganti energinya yang hilang saat berlatih piano tadi.
"Ferdinand" sapa gadis itu.
Dua orang pemuda datang memasuki kantin. Dari mukanya terlihat bahwa mereka adalah kakak dan adik. Dua-duanya sama sama ganteng. Dengan gaya yang keren khas anak muda jaman sekarang. Ferdinand sang kakak berdesir hatinya saat disapa sang gadis.Gadis itu teman sekelasnya. Dan semua cowok dikelasnya suka dengan gadis yang ramah itu. Dalam kegugupannya Ferdinand hanya mampu melemparkan senyum simpul pada sang gadis.
"Ferdinand, aku makan dulu ya"
Sekali lagi Ferdinand hanya mampu membalas dengan senyum. Walau setiap hari dia bertemu dengan gadis itu dikelas tetap saja dirinya merasa tersihir saat diajak bercakap.
"Kakak, siapa sih dia?" adik Ferdinand menjadi penasaran.
"Dik, dia teman sekelasku, namanya Tesa. Cantik ngak dik? kata Ferdinand ke adiknya. Saking terpesonanya Ferdinand tidak sadar perkatannya terdengar di seluruh ruangan kantin yang sempit itu. Seorang ibu yang duduk didekat Tesa tersenyum simpul.
"Ferdinand, kamu ngak sopan ya ngomong begitu!" seorang ibu yang duduk didekat Ferdinand berkata dengan sedikit malu. Ibu itu adalah mama Ferdinand. Dia mungkin malu Ferdinand anaknya yang baru kelas 1 SD itu bisa melontarkan pernyataan seperti itu.
"Ngak papa kok jeng, namanya juga anak kecil" sahut mama Tesa dengan senyum simpul mencoba meredakan situasi.
BSD City
Pagi yang indah di awal May 2010
EU 4 U
Tidak ada komentar:
Posting Komentar