10 April 2013

Leadership on the Move


“Leadership is the art of getting someone else to do something you want done because he wants to do it." 

Dwight D. Eisenhower

Ruangan itu sepi, bahkan seperti tiada tarikan nafas. Limabelas orang duduk diam mengecilkan badan, sebuah ekpresi ketakutan dan mungkin juga kekesalan.
“I am a leadership expert. I will tell you the different between leaders and managers. However, if you don’t follow what I tell you I will terminate you! The big boss and the owner of this organization give me that authorities!”
 Dari mulut bos baru kembali keluar ancaman bukan yang pertama. Baru sebulan yang lalu dia datang dan bergabung dengan mereka. Bos baru dari negeri tetangga liliput Singapura sempat membawa angin segar. Umurnya yang tinggi dibarengi dengan “jualannya” tentang segudang pengalaman bekerja di sejumlah perusahaan terkemuka menarik perhatian. Sebuah kesempatan baru untuk belajar ilmu dari mahaguru ahli leadership, demikian pikiran awal mereka. Namun yang kemudian didapatkan adalah teror dan ketakutan akan ancaman yang hampir tiada putusnya.

Buku tentang leadership (kepemimpinan) bejibun. Mampirlah ke jaringan toko buku Gramedia terdekat di kota anda, saya jamin anda akan kebingungan untuk memilih satu dari sekian puluh bahkan ratusan buku yang berbicara tentang leadership.

Yang menjadi tantangan sekarang bukanlah apa dan bagaimana leadership itu, namun operasionalisasi dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang yang berteriak mengklaim dirinya adalah pemimpin namun tingkahlakunya bertolak-belakang dengan apa yang diucapkan. Tengok apa  yang terjadi dengan partai penguasa yang masih hangat dalam ingatan berkampanye besar-besaran “KATAKAN TIDAK DENGAN KORUPSI”. Saat ini satu persatu petingginya masuk bui.

John Kotter (2001) dalam artikelnya yang dimuat di Harvard Business Review (HBR) menyatakan bahwa seorang pemimpin memberikan inspirasi dan motivasi. Memerintah, mengontrol dan memberikan ancaman adalah instrumen yang dipakai oleh manager, bukan pemimpin.

Cerita tentang bos baru diawal tulisan ini dengan jelas menggambarkan benturan perilaku tersebut, mulutnya menyatakan dirinya pemimpin namun cara menggerakkan tim jelas merupakan gaya manager. Pemimpin akan mencari komitmen dari sebuah hubungan atasan bawahan yang menginspirasi. Sementara manager hanya mendapatkan compliance(kepatuhan)  yang mudah luntur pada saat keberadaannya tidak terlihat secara fisik.

Bagaimana dengan anda? Seorang pemimpin yang memotivasi atau manajer yang memerintah?



Eko Jatmiko Utomo
Konsultan & Praktisi HR dan Leadership Development
Saat ini sedang mengambil Doctoral Degree di S3 UI jurusan Strategic Management
Pengurus Perhapi, lulusan jurusan Teknik Pertambangan ITB
 

Tidak ada komentar: