30 Maret 2010

Kutu Loncat or Loncat ala Kutu? (Johari Window - UNKNOWN area)


Karawaci Akhir 2009. "Pak Boy, dari saya cukup sekian. Sekarang giliran Anda untuk mengajukan pertanyaan" kata Tomi sambil tersenyum kepada Boy sang interviewee yang duduk manis didepannya. Siang itu Tomi sedang melakukan wawancara kepada salah satu kandidat yang melamar posisi Trainer di divisi yang dia pimpim. "Maaf pak Tomi, pertanyaan saya ini mungkin tidak berhubungan langsung dengan pekerjaan yang sedang saya lamar". "Ngak papa mas Boy, silahkan aja" jawab Tomi sambil tetap tersenyum. "Pak Tomi, saya sempat browsing profile bapak di Internet, dan saya lihat bapak ini suka pindah-pindah pekerjaan dan perusahaan. Motivasi bapak melakukan hal tersebut apa pak?". Senyum kekaguman Tomi akan kerajinan interviewee mencari data calon boss seketika berganti dengan ketawa terbahak-bahak mendengarkan pertanyaan oot (out of topic) itu. "Mas Boy, posisi kita sekarang jadi terbalik nih. Sampeyan jadi interviewer dan saya yang dinterview" jawab Tomi sambil menegakkan badan.

Sumedang, tengah tahun 1997. Pasar Tanjungsari Sumedang sungguh ramai, selaiknya pasar tradisional maka setiap gang yang ada di labirin pasar tumpah ruah dengan manusia yang sedang sibuk mengejar kebutuhannya. Bau pesing got yang jarang dibersihkan bercampur dengan bau kecut ketek mereka yang sedang memeras keringat mencari nafkah berkolaborasi dengan bau ikan asing yang menyengat hidung. Dipojok pasar, di kios beras seorang anak muda dengan baju rapi jali, lengan panjang celana kain warna gelap dan sepatu fantovel tanpa menghiraukan butiran keringat di sudut dahinya dan bau kecut yang menguasai udara asik berbincang dengan pemilik kios beras. "Pak Tisna, proposal kredit bapak senilai 50 jt sudah disetujui pak. Menurut evaluasi kami bapak layak untuk mendapatkan kredit ini karena akan membantu bisnis bapak semakin berkembang. Pak Tisna datang saja hari selasa besok jam 10 pagi untuk akad kredit. Selamat ya pak" Tomi mengakhiri perbincangan sambil mengulurkan tangan mengucapkan selamat kepada client pertamanya, pak Tisna pedagang beras pasar Tanjungsari. Tanpa sadar senyum puas tersemat terus di wajahnya, bekerja di salah satu bank swasta terbesar di Indonesia ternyata menyenangkan apalagi bisa membantu orang lain. Hmmm mungkin ini adalah pekerjaan yang memang sesuai dengan jatidirinya.

Bontang Kaltim, tengah tahun 1999. Tomi berdiri dibawah pohon disebuah bukit kecil. Daun warna hijau tersaput kelabu kerjaan debu jalan dan abu batubara masih cukup mampu menolak terik matahari ditengah tambang batubara yang panas ini. Di kejauhan, hiruk pikuk lalu lalang truk berbodi tambun seberat 150 ton mengangkut overburden (tanah penutup) batubara berjalan tiada henti. "Li, kalau kita bisa potong bukit kecil disebelah sana, jarak angkut akan turun 40%. Memang sih akan ada biaya tambahan untuk mengerjakan pemotongan bukit, tapi aku yakin bisa kita kompensasikan dengan jarak angkut yang 40% lebih pendek. Bagaimana pendapatmu?" kata Tomi kepada Romli Mine Plan Engineer yang berdiri disebelahnya. "Hmmm kayaknya bisa dicoba deh Tom, tar aku cek di drawing untuk melihat kemungkinan itu" Romli menyetujui pendapat Tomi. "Hmmm kerja jadi Project Control Engineer ternyata menyenangkan juga, mengasah kemampuan analisa dan membantu perusahaan jadi efisien. mungkin pekerjaan ini memang cocok untuk diriku" gumam Tomi dalam hati.

Tembagapura, awal tahun 2001."Tom, thanks for Gantt Chart DOZ (Deep Ore Zone). it's pretty clear and helping us to do our jobs" Bule Kanada itu mengulurkan tangan sambil tersenyum kepada Tomi. Mereka baru saja meeting koordinasi Mine Development Plan. Tomi tersenyum cerah membalas uluran tangan si Bule Kanada. Tidak sia2 selama sebulan dia mati-matian belajar software Mine Work Planner (MWP) seharga 200 jt. Pekerjaan yang butuh lembur kalau dikerjaan orang lain sekarang ini jam 2 siang sudah dia selesaikan dengan baik.

Cibinong 2006. "Mas Tomi, wah ternyata Coaching dengan sampeyan enak banget ya. Selama ini saya bayangkan kalau yang namanya coaching itu menyeramkan dan formil. Ternyata kok menyenangkan dan saya banyak mendapat ide dan solusi" kata Jono supervisor maintenance. "Minggu depan saya ketemu mas Tomi lagi ya, sambil diskusi hasil eksekusi dari action plan ini" Jono beranjak dari kantor Tomi di pojok bangunan di tengah pabrik semen. Selepas kepergian Jono, Tomi merasakan perasaan sukacita bahwa pekerjaan sebagai Master Coach ternyata sungguh menyenangkan. Bisa membantu orang lain untuk bertumbuh dan membantu mereka menemukan solusi bagi diri mereka pribadi.

Puncak 2008. "Pak Tomi, konsep Johari Window ini sangat menarik bagi saya. Saya sudah dapat mengerti bahwa sebagai pemimpin saya harus memperbesar jendela OPEN. Saya juga mengerti kalau ingin memperkecil jendela HIDDEN saya harus banyak mengungkapkan diri dan pikiran saya keorang lain. Sementara untuk memperkecil jendela BLINDSPOT saya harus banyak meminta feedback dari orang2 disekeliling saya khususnya atasan dan bawahan. Nah yang saya belum tahu bagaimana caranya kita memperkecil jendela UNKNOWN? bukankah jendela ini terbentuk karena kita tidak tahu dan orang lain juga tidak tahu?" Budi, manajer teknik dengan penuh semangat bertanya di sesi Leadership Development Program (LDP) yang diselenggarakan oleh perusahaan untuk para manager itu. "Pak Budi, makanan favorite sampeyan apa?" Tomi balik bertanya. Budi yang ditanya keheranan, lha dia bertanya tentang Johari Window kok malah ditanya balik tentang makanan kesukaan. Apa pak Tomi sudah konslet atau gimana ya? pikir Budi. Namun berhubung Tomi adalah facilitator maka dengan muka bingung dia menjawab "Tomyam pak Tomi". "Tomyam masakah Thailand? berhubung sampeyan orang Indonesia pasti sampeyan tidak dari kecil makan Tomyam kan? nah, apa yang terjadi waktu pertamakali makan Tomyam?" Tomi melanjutkan pertanyaaya. "Sekitar 5 tahun yang lalu saya makan bareng sama teman, dia pesan Tomyam. Dan karena tertarik sama baunya saya mencobanya, sejak saat itu Tomyam menjadi makanan favorite saya". "Nah, pada saat itu artinya pak Budi tidak tahu bagaimana rasanya Tomyam dan orang lain juga tidak tahu pak Budi suka atau tidak dengan Tomyam, langkah apa yang dilakukan sampeyan tadi pak?" Tomi memancing lebih lanjut dengan pertanyaan. "Saya mencobanya pak?". "Great, jawaban ini adalah jawaban dari pertanyaan Anda tentang bagaimana area UNKNOWN bisa kita perkecil, mencoba hal baru!".

Karawaci Akhir 2009. "Mas Boy ada satu prinsip yang saya pegang, bunyinya begini -Do what you LIKE and LIKE what you do-, nah sepanjang karir saya yang loncat2 seperti kutu itu adalah karena saya mencoba mencari dan bereksplorasi tentang area apa yang sebenarnya paling saya sukai dan cocok untuk diri saya, tentu saja dengan tetap berusaha gaji dan karir tetep naik" jawab Tomi kepada Boy. "Pak Tomi sudah cukup lama di Human Resource kan? kalau ngak salah sudah 9 tahun, apa bapak sudah menemukan yang bapak sukai" Boy sang interviewee berubah menjadi interviewer yang tajam. "Yup, saya sudah menemukan bidang pekerjaan yang saya sukai", jawab Tomi. "Terimakasih untuk kedatangan pak Boy, informasi selanjutnya akan diberikan oleh pihak recruitment".

BSD Awal 2010. "Pak Tomi, posisi senior manager Business Development ini merupakan posisi yang bagus sekali pak, dan kami tawarkan up 30% dari paket bapak saat ini. Saya tahu bahwa pekerjaan ini berbeda dengan pekerjaan bapak saat ini, tapi saya yakin dengan melihat profil bapak termasuk hasil interview Anda cocok untuk posisi ini. Bagaimana pak Tomi, Anda bersedia join?", Head Hunter yang duduk di sudut Starbuck itu memandang Tomi tajam. Dikepala Tomi berkelebat jendela ke 4 Johari Window, UNKNOWN area! apakah mau dieksplorasi (lagi)?.

Sabtu pagi BSD City
20 Maret 2010
EU 4 U

Tidak ada komentar: