30 Maret 2010

Satpam or Kopassus?


Memilih untuk berani (dan sering) mengambil kesempatan dan peluang yang ditawarkan perusahaan lain menimbulkan banyak konsekuensi. Semua berubah! gaya berbusana karyawan pabrik semen dengan gaya berbusana karyawan perusahaan Telco jelas beda. Kalau pakaian kebesaran cukup dengan jins dan lengan pendek sekarang musti celana kain plus baju lengan panjang. Rute kerja juga beda, termasuk lawan2 yang dihadapi dijalan juga beda seperti Angkot, Bis, Ojek, tikungan dan lubang jalan yang jelas beda dari sebelumnya. Ruangan kerja dan bau yang menguap diatasnya jelas juga beda termasuk juga musti beradaptasi dengan bau khas orang2 yang ada di ruangan itu. Business process, Value dan Culture perusahaan jelas juga berbeda sehingga menuntut kita untuk segera beradaptasi.

Diatas semua itu yang paling ditunggu2 dengan harap harap cemas adalah profile anak buah (team) yang akan bergabung! Seratus satu pertanyaan seperti bisakah team ini kompak dan menghasilkan sinergi mengaung tiada henti di ruang pojok pikiran. Minggu pertama diskusi dan coaching untuk mendapatkan pemahaman yang sama tentang visi dan profile pribadi selesai dilakukan. Gambaran kasar tentang siapa mereka dan posisi di struktur yang baru telah berhasil didapatkan. Saatnya untuk mencari input dan feedback dari pihak ketiga diluar Learning & Development Div (LD).

"Mas Tomi, wooow...........visi, goal dan target kerja Anda untuk LD luar biasa bagusnya", pak Ari Div. Head operation berdesis sambil menyandarkan badannya di sofa. Aku baru saja selesai diskusi dan sounding program kerja LD kepada dirinya. Ari merupakan salah satu stakeholder utama LD sebab team Ari jumlahnya ratusan dan merupakan salah satu core bisnis perusahaan kami. Aku tersenyum sambil menunggu lanjutan kalimat menggantung diatas. Hening sejenak, "makasih pak Ari, saya butuh masukan dari sampeyan sebagai user dari service LD". "Mas Tomi yakin bahwa tim Anda mampu membantu Anda untuk mengeksekusi program kerja ini?". Terbayang dimataku wajah 10 orang tim LD, terbayang juga tawaran yang diberikan oleh atasan untuk cuci gudang tim LD kalau dibutuhkan. "Maksud pak Ari bagaimana pak?" tanyaku sambil meyakinkan arah pembicaraanya. "Kalau saya lihat yang dibutuhkan mas Tomi agar program kerja di dapat terealisasi adalah tim dengan kelas Kopassus!", sunyi kembali menguasai ruangan. "Sementara yang mas Tomi miliki sekarang adalah sekumpulan satpam komplek perumahan!".

Hari selasa siang di weekly meeting pertama LD. "Teman-teman, apakah kalian siap belajar dan bekerja keras bersama-sama dengan saya untuk mencapai visi dan program kerja LD?". Mulut mereka serempak bilang siap, namun yang meyakinkan bukanlah apa yang keluar dari mulut mereka namun mata berbinar penuh harap dan semangat untuk belajar dan mengejar mimpi baru LD. Kemauan dan semangat belajar para "satpam" cukup bagiku untuk menolak tawaran cuci gudang.

Waktu 2 tahun berlalu secepat panah Pasopati yang ditembakkan Raden Arjuna. Bekal kemauan dan semangat belajar menghasilkan "deliverable" yang luar biasa. E-Performance Management, Leadership Program, Public Training, CBHR, Coaching Culture, Induction dan banyak project Business Partner dapat dikerjakan dan mendapatkan pujian dari banyak kalangan termasuk management dan karyawan2 yang lain. Bahkan banyak program yang dijadikan benchmark bagi perusahaan lain di group.

Pagi itu setelah sekian lama aku baru ketemu lagi dengan Ari, Division Head Operation. "Mas Ari pa kabarnya?" sapaku sambil mengulurkan tangan. "Baik mas Tomi. Wah LD hebat mas!" kata Ari sambil tersenyum. "Itu atas bantuan dan dukungan karyawan lain termasuk divisi mas Ari" kataku dengan nada bangga yang tidak bisa disembunyikan. "Mas Tomi ingat kata saya 2 tahun lalu tentang team Anda?" Ari balik bertanya. "Yang mana ya mas?" aku sedikit bingung dengan pertanyaan Ari. "Itu lho, tentang tim Anda yang saya bilang sekelas satpam sementara Anda butuh Kopassus!". "Hmmm iya, saya ingat mas" keningku agak berkerut. "Terus terang mas Tomi, saya mau meralat ucapan itu. Tim Anda bukan satpam tapi juga bukan Kopassus", jeda sejenak yang menjengkelkanku. "Tim anda adalah Densus 88! sekali lagi selamat dan sukses selalu untuk LD!".

BSD City 30 Maret 2010.
Special Dedication:
Eko Utomo untuk LD Team

Tidak ada komentar: