19 Desember 2010

Ayo dicoba! coba ini, coba itu, coba teruuuuuus!

Jason dan Thesa, mojang bujang Bandung yang tinggal di BSD dan tumbuh besar di jalan Toll JORR Jagorawi sore tadi baru saja punya pengalaman baru, NONTON BIOSKOP. Ceritanya Thesa di hari libur tanggal 1 suro ini hendak diperkenalkan sesuatu hal yang baru dalam perjalanan hidupnya yaitu nonton film. Rencana aslinya sih Jason mau ditinggal dirumah berhubung dari hasil pengamatan si Tole gundul ini belum layak tayang untuk dicoba nonton bioskop. Papanya takut si Tole teriak teriak di bioskop seperti yang dia lakukan saat kesal dirumah. Namun akhirnya Tole diajak juga sesudah sang pendukung utama yaitu mama Tole menyatakan bahwa dia layak juga untuk diberikan kesempatan mencoba pengalaman baru, tidak hanya kakaknya.

"Monsteeeer..!" dengan reflek Thesa berteriak saat adegan tokoh antagonis tukang sihir menculik baby Rapunzel dari kamarnya. Papa Thesa yang duduk disebelah kanan tersenyum mendengar teriakan Thesa, suatu ekspresi khusus dari Thesa apabila sedang kesal dengan suatu karakter di playhouse disney dirumah. "Waaaaaaaaaaaa", Tole Jason yang sebelumnya duduk dengan tenang disaat yang bersamaan berdiri diatas kursinya, wajahnya terlihat takut dengan gambar penyihir yang memenuhi layar bioskop dan suaranya yang menyeramkan. Soundsystem di bioskop jelas berlipat efeknya dibanding di rumah. Segala usaha mamanya untuk membuat Jason duduk kembali gatot (gagal total), bahkan Jason lari keluar dari deretan bangku. Mama Thesa dan si mbak bergegas menyusul Jason dan membawanya ke Timezone disebelah bioskop sesuai dengan rencana yang sudah disusun dari rumah. Disebelah kiri, tangan Thesa memegang lengan papanya erat-erat. Matanya menatap lekat ke layar dengan muka setengah seram setengah senang. Percobaan selesai! setengah berhasil dan setengah menunggu dicoba dilain kesempatan untuk si gundul Tole.

Sore itu, sesudah puas main scooter Thesa minta makan ke AW. "Makan AW papa! ma Jason ma Mama" kata Thesa berusaha membujuk papanya. Nah, berhubung papa Thesa ngak tahan di bujuk oleh cewek cantik kutilang ini, maka beramai ramailah mereka pergi ke Teraskota. Saat pintu lift terbuka, bunyi musik yang keras menyambut mereka. Ternyata the Titans sedang pentas di panggung utama bahkan disiarkan live oleh Trans TV. Jason sudah ngeloyor ke tempat main di depan pintu utama sedangkan Thesa sudah duduk dengan manis menunggu AW orderan tiba dibawakan oleh mamanya.

Sepuluh menit berikutnya Thesa sudah selesai makan dan menyusul adiknya di tempat mainan. Dan papa mama akhirnya punya kesempatan makan di salah satu cafe sambil melihat penampilan the Titans plus presenter dan tim horenya yang kebetulan duduk disebelah meja mereka. Melihat polah tingkah tim hore presenter yang berbadan Rambo tetapi hati Rinto merupakan selingan yang lebih menghibur daripada melihat gaya presenternya sendiri. "Pulang yuk ma.....", the Titans jelas bukan group fave papa Thesa.

"Anak2 mana ma?" papa Thesa celingukan kesana kemari karena tidak melihat Thesa dan Jason di tempat mainan. "Pada kemana ya pa?" mama Jason bergegas mengeluarkan HP untuk kontak si mbak yang menjaga anak-anak. "Ma...lihat?" papa Thesa menggapai tangan istrinya sambil menunjuk arah kiri mereka. Tepat didepan panggung si gundul tole Jason dan kakaknya sedang asik menonton dan berjoged bak fans setia the Titans. "Wah.....ngak ngira di Jason ternyata senang nonton konser" mama Thesa bergumam sambil lari kecil mendekati kedua krucil yang lagi asyik bergoyang. "Buk, tadi Jason berdiri paling depan dan dia ngasih toss ke sang penyanyi!" warta berita dari simbak menyambut. "Mama......Ecen joged ma!" Thesa yang melihat papa mamanya datang ikut memberikan warta berita. "Ayoooo kita joged!", ngak mau kalah sama anaknya papa dan mama berjingkrakan didepan panggung bersama-sama.

"Pak Tomi, apa yang harus saya lakukan untuk bisa mengetahui potensi terbesar saya?" tanya ibu recruitment yang mengantar Tomi keluar dari ruang meeting menuju ke lift. Tomi tersenyum simpul sambil sedikit geli hati. Bagaimana tidak geli karena baru beberapa menit yang lalu dia baru selesai dinterview untuk keperluan sebuah posisi malah sekarang sudah dimintai konsultasi. "Mbak Reni, masih ingat cerita saya tentang bagaimana saya yang kuliah di teknik sampai bisa pindah ke HR?", Tomi balik bertanya. Peran sebagai coach benar benar sudah mendarah daging - menjawab pertanyaan dengan pertanyaan.

"Masih pak" jawab Reni sedikit bingung.

"Masih ingat dengan salah satu jendela Johari yang bernama UNKNOWN?", pertanyaan kedua dari Interviewee yang berubah menjadi Coach terlontar.

"Emmm masih pak!", dari wajahnya Reni jelas tampak makin bingung.

"Great........cara satu satunya untuk memperkecil jendela Unknown kita dan menemukan potensi diri kita adalah dengan cara MENCOBA dan MENGEKPLORASI hal baru", jawab Tomi sambil tersenyum. Reni sang rekruiter tampak tersenyum, moga moga senyum karena mendapat jawaban yang dibutuhkan.

"Makasih mbak Reni, saya tunggu kabar baik dari Anda", Tomi mengucapkan salam perpisahan sesaat sebelum masuk ke lift.

Saat Lift membawanya turun kebawah di layar HPnya Tomi membaca SMS dari mama Jason, "Pa, berhubung Jason sudah bisa diajak nonton konser, kita nonton Once manggung di Gading Serpong yuuuk".

BSD City, Tanggal satu Suro, 7 12 2010

Have a nice Dream

Eko Utomo for You.

Tidak ada komentar: