17 Januari 2008

Back to the LapTop

Back to thr LapTop (Fenomena Tukul Arwana si Manusia Katro)
Tukul cah Ndeso
Ada fenomena baru yang terjadi akhir-akhir ini. Setiap hari jam 21.30 banyak orang dengan penuh semangat duduk di depan TV untuk melihat Tukul si cah ndeso beraksi didepan Laptopnya.

Yang menjadi tidak biasa adalah, seorang Tukul hanyalah seorang pelawak yang biasa saja sebelumnya, bahkan mungkin banyak orang yang tidak kenal dengan dia. Tongkrongannya juga jauh dari dibilang tampan, dengan maaf, bibir yang mancung plus kumis yang lari kemana-mana, jelas tidak akan dilirik oleh para mojang dan gadis2.

Tapi coba dengar apa yang dikatakan oleh sebagian besar ibu2, nona2 bahkan artis2, seorang artis sekaliber Nurul Arifin, Lidya Kandow dan lain2 menyatakan mencintai Tukul Arwana dan dengan semangat minta dicium! Padahal Tukul Arwana ngomong bahasa Inggris sederhana saja belepotan, menghidupkan Laptop juga ngak ngerti, apa yang patut di idolakan?

Apa Kelebihan Tukul?
Pertanyaan ini menjadi pertanyaan yang paling sering dilontarkan. Sebenarnya apa sih kelebihan Tukul? Bukankan Tukul penuh dengan kelemahan dan kekurangan? Bukankah Tukul ini orang katro? Tampangnya ndeso?

Kita coba selidiki dengan pertanyaan berikut ini, apa yang dimiliki/dilakukan oleh Tukul yang membuat kita merasa senang dan nyaman? Pada saat Tukul mencela dirinya sendiri, memperolok kelemahan sendiri kelihatannya disitulah kita merasa senang karena kita melihat hanya Tukul yang bisa seperti itu, tidak pelawak lain, tidak artis lain bahkan mungkin tidak kita sendiri!. Jadi dimana terletak kelemahan Tukul, disitulah kekuatannya! Mengakui kelemahan diri sendiri.

Kaidah Pokok (KP) dan Tukul.Walaupun Tukul tidak pernah mengikuti program LDP dan tidak kenal dengan yang namanya KP (Key Principles) namun Tukul sangat lihai sekali melakukan KP no. 3 dan KP no. 5.

Tukul & KP
KP#3 Ask for help & Encourage Involvement.
Tukul dalam ketidakmampuan dia mengoperasikan LapTop, tidak segan2 meminta tolong kepada Tia yang merupakan teknisi komputer, demikian juga pada pada saat tidak bisa mengucapkan suatu istilah bahasa Inggris, Tukul minta bantuan ke orang lain bahkan ke Tamunya.

Dengan minta bantuan ke orang lain secara tidak langsung Tukul melibatkan mereka dalam talk show yang dia pandu dan membuat mereka menjadi nyaman dan senang berada disana termasuk para penonton.

KP#4 Share thought, rationale and feelingTukul tidak segan2 menceritakan cerita yang menyedihkan yang dia alami saat dia gagal dan masih miskin kepada para penonton dan tamu talkshownya. Dengan semangat ini para tamu menjadi lumer, cair dan mau juga untuk menceritakan hal yang sama saat menjawab pertanyaan Tukul

Tirulah Tukul!
Untuk meniru Tukul menjadi presenter dengan bayaran Rp. 30 jt per-episode jelas tidak mudah. Namun untuk meniru semangat Tukul dalam memperolok diri sendiri dan mau minta tolong ke orang lain (kalau kita mungkin ke anak buah) dan mau sharing ketidakberhasilan akan membuat sesi coaching yang kita lakukan akan menjadi lebih hidup dan efektif sama seperti talkshow 4 mata yang dipandu oleh Tukul!

Let’s Go Coaching!
Eko Utomo
Novus - PuncakMedio Akhir April 2007

Tidak ada komentar: