Salah Siapa Nih? (Introspection)
Pada suatu masa di suatu perusahaan.
“Saya benar-benar tidak mengerti, mengapa para manager membuat keputusan seperti itu, saya yakin bahwa kegagalan proyek yang saya kerjakan ini karena keputusan mereka yang tidak tahu apa yang sebenarnya saya butuhkan!”, keluh seorang Superintendent dengan bersungut-sungut.
“Kalau sekarang ini saya gagal, ini bukan karena ketidakmampuan saya, ini lebih disebabkan oleh lingkungan dan atasan yang tidak mendukung kerja saya”, kata Joni seorang Team Members dari produksi ketika ditanya kenapa tidak mencapai target yang sudah ditentukan.
“Teman kerja saya tidak mampu kerja sesuai dengan standard! Akibatnya pekerjaan tim kami dibawah harapan”, kata Ferdi staff Marketing sambil setengah berteriak kesal dalam meeting bulanan.
Sound familier dengan keluhan2 seperti diatas? Pada saat kita secara pribadi maupun secara tim mengalami kegagalan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, pertama-tama yang dikerjakan adalah mencari kambing hitam. Kambing hitam itu bisa anak buah, rekan kerja, atasan, lingkungan perusahaan dan banyak lagi yang lain.
Paradigma Jari Menunjuk.Coba masing2 mengangkat tangan dan menunjuk ke orang lain. Hitung berapa jari yang menunjuk ke orang dan berapa jari yang menunjuk ke diri kita sendiri.
Banyak dari kita tidak sadar bahwa pada saat kita sedang menunjuk keorang lain hanya ada satu jari yang menunjuk ke orang lain dan ada 3 jari yang menunjuk kepada kita sendiri. Hal penting yang bisa kita pelajari dari kondisi alamiah ini adalah pada saat kita menunjuk ke orang lain harus dibarengi dengan melakukan introspeksi ke diri kita sendiri 3 kali lebih banyak.
Well, merupakan tindakan yang tidak mudah bukan? Pelajaran yang dapat kita ambil dari filosofi jari menunjuk ini adalah lakukan introspeksi dulu sebelum kita mengatakan bahwa faktor ketidakberhasilan kita adalah faktor2 diluar diri kita.
Pelajaran dari Outbond
Bulan Mei lalu, 21 leaders dari NR Plant mengikuti pelatihan leadership dan outbond selama 6 hari. Selama 2 hari terakhir para peserta mengalami suka duka bersama dalam menyelesaikan tugas2/game yang dipersiapkan oleh para fasilitator.
Setiap selesai menyelesaikan satu game, baik yang sukses maupun yang gagal, dilakukan diskusi untuk mempelajari apa yang berhasil dan apa yang kurang berhasil dari game yang baru saja dilakukan.
Game yang pertama-tama dilakukan adalah memasukkan bola pingpong dengan menggunakan tali kedalam gallon air minum. Tantangan yang dihadapi adalah tidak boleh melewati batas yang sudah ditentukan dan tidak diperkenankan menggunakan alat-alat lain kecuali yang disediakan oleh fasilitator.
Beberapa tim menyelesaikan tugas ini lebih lama dibandingkan dengan tim yang lain. Evaluasi pada saat diskusi mendapatkan beberapa alasan:
- Peralatan kurang mendukung
- Kerjasama kurang kompak
- Peraturan terlalu ketat
- Fasilitator tidak memberikan penjelasan yang jelas dll
Dari 4 alasan yang dikemukan diatas coba cari benang merah yang menghubungkan semua jawaban diatas!.
Yup....anda benar! Benang merahnya adalah: “Tangan selalu menunjuk ke orang lain“.
Thomas Alva Edison
Mungkin hampir semua pembaca kenal dengan Thomas Alva Edison. Atau paling tidak sampai dengan saat ini kita bisa merasakan kontribusi yang diberikan TAE ke peradaban manusia yaitu bola lampu. TAE juga merupakan pendiri salah satu perusahaan terbesar di dunia yaitu General Electric (GE).
Apa hubungan antara TAE dan topik yang sedang kita diskusikan disini?
TAE pada saat menemukan bola lampu pada akhir abad ke-19 tidak hanya melakukan percobaan satu atau dua kali dan berhasil, yang dilakukan oleh TAE adalah melakukan percobaan sebanyak lebih dari 10.000 X dan baru berhasil!
Mungkin dunia masih gelap gulita pada malam hari kalau seorang TAE menyerah pada percobaan ke-10 dan mencari kambing hitam atas ketidakberhasilannya melakukan percobaan.
Kebiasaan Baru
Satu hal yang bisa kita pelajari kunci kesuksesan TAE adalah selalu rajin untuk melihat kediri sendiri apa yang bisa diperbaiki demi kesuksesan di masa depan.
Let’s Go for Making Self Introspection!
Eko Jatmiko Utomo
CCR Narogong
Medio Akhir Juni 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar