"In simplest terms, a leader is one who knows where he wants to go, and gets up, and goes." John Erskine
Pemimpin Baru
Dalam salah satu sesi coaching beberapa waktu yang lalu, saya mendengarkan keluhan dari seorang Superintendent tentang Managernya yang baru, “Saya dan teman2 saat ini bingung pak”. Kenapa bisa bingung?” Gantian saya yang tanya. “Sebab pemimpin baru kami tidak jelas apa maunya, sehingga kami akhirnya menebak-nebak apa yang menjadi kemauan dia”. Jawab sang Superintendent sambil menarik nafas dalam.
Pernah melontarkan kalimat yang sama dengan kalimat diatas ngak? Atau mungkin pernah mendengarkan kalimat diatas terlontar dari teman, atasan bahkan mungkin anak buah kita.
Saya yakin kita sering berada dalam kondisi diatas. Kita mendapatkan atasan yang baru, namun kita tidak mengetahui maunya atasan (Visi) dan juga maunya dia kita harus bagaimana (misi) tidak pernah dibicarakan oleh pemimpin baru.
What You Can do? Apa yang bisa kita perbuat?NLP* mengajarkan bahwa sebagai seorang karyawan/pemimpin yang efektif kita diharuskan memiliki prinsip Cause (penyebab) dibandingkan sebagai Effect (akibat)**. Nah daripada kita berkeluh kesah tentang kondisi tersebut, apa bisa kita lakukan untuk merubahnya?
Saya punya pertanyaan untuk Anda, kalau kita tidak tahu tentang sesuatu hal, apa yang harus kita lakukan? Ingin tahu jawabannya? Orang Klaten akan bilang begini: “Yo tanyao! Orang ngak tahu bukannya nanya tapi malah ngrundel he he he”.
Jawaban orang Klaten diatas tepat sekali. Kalau Anda belum jelas maunya Boss baru Anda, satu-satunya jalan, ya kita minta waktu ketemu dan bertanya pada beliau. Btw, kalau boleh share, saya saat ini juga sedang melakukan hal yang sama dengan boss baru Plant Narogong.
Mawas Diri
Ada hal yang lebih penting lagi, bagaimana kalau sekarang kita coba melakukan introspeksi diri, khususnya bagi teman2 yang masih hangat2nya menjadi Team Leader baru, Si Baru dan juga Manager baru, sudahkan Anda menyatakan Visi dan Misi yang jelas kepada para bawahan Anda?
Sebagai pengamat, saya melihat ada beberapa hal yang sering kali “terlupa” oleh teman2 yang baru saja pindah posisi atau mendapatkan promosi. Mari kita gali satu persatu dan kita coba lihat pada diri kita masing2.
1. Mindset
Sering saya lihat seorang TL/Si/Mgr baru masih membawa sudut pandang/posisi sebagai Team Members(TM) atau posisi dia sebelumnya. Sedangkan posisi yang baru jelas-jelas membutuhkan sudut pandang yang baru dan berbeda dengan sudut pandang yang sebelumnya.
Contoh yang paling mudah, kalau sebelumnya kita TL dan kemudian dipromosi menjadi Si, tentu saja kita harus memperlakukan group2 lain sama baiknya dengan group yang sebelumnya kita pegang sebagai TL. Bukankah kita sekarang jadi pemimpin section? Bukan pemimpin group lagi.
2. Menyatakan Visi“Emang perlu menyatakan Visi pak? Bukankah Visi kita sudah di drive oleh KPI dari perusahaan?“. Saya yakin pertanyaan seperti ini akan terlontar dipikiran Anda. Jawaban #YES!# adalah jawaban absolut untuk pertanyaan itu.
Betul bahwa Visi/KPI group/section/dept sudah disediakan oleh perusahaan, disisi lain bawahan akan jauh lebih mantab kalau mendengar Visi tersebut dinyatakan langsung oleh pemimpinya.
Kalau sedang diskusi dengan seorang pemimpin baru, biasanya pertanyaan Standar saya adalah: “Kapan mengumpulkan anak buah untuk briefing pak?”. Kalau pertanyaan ini saya ajukan ke Anda, bagaimana jawaban Anda?? Ingat, tidak ada kata terlambat kalau ternyata sampai sekarang, Anda belum pernah melakukan hal ini.
Kalau Anda seorang Mgr atau Si, dengan anak buah 10 orang atau lebih, even meeting bersama bisa dilakukan untuk mewadahi kepentingan ini.
3. One on OneMasih ada satu langkah penting yang harus Anda lakukan sebagai pemimpin baru. Yaitu melakukan diskusi One on One dengan anak buah langsung dan atau Key Person dibawah Anda.
Dalam sesi One on One ini, Anda bisa mendengarkan langsung dan pribadi, harapan dari anak buah Anda terhadap kepemimpinan Anda. Dilain pihak Anda juga bisa menyatakan harapan Anda secara langsung dan pribadi terhadap yang bersangkutan sambil itung2 membangun kepercayaan.
What’s Next?Saya yakin kalau ketiga langkah diatas satu Merubah Mindset dua Menyatakan Visi ke semua anak buah dan tiga diskusi One on One dengan bawahan langsung sudah dilakukan, anak tangga pertama kepemimpinan yang akan membuat kerja kita efektif sudah kita lakukan.
Langkah berikutnya apa? Saya ajak teman2 leaders untuk membuka kembali modul “Building Environment of Trust”. Kita pelajari kembali dan yang paling penting kita terapkan. Saya akan coba bahas “real case”nya didalam topik Selayang Pandang dilain kesempatan.
Sekali lagi, tidak ada kata terlambat walaupun Anda sudah menjadi pemimpin baru di posisi Anda Setahun lebih untuk melakukan 3 langkah diatas.
Selamat Melakukan!
* NLP: Neuro Linguistic Programming
** Cause Vs Effect: saya akan share di Selayang Pandang berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar