17 Januari 2008

Resolusi 2008

Destiny is no matter of chance. It is a matter of choice. It is not a thing to be waited for, it is a thing to be achieved”.
William Jennings Bryan (1860 - 1925)

Akhir Tahun 2007
Hari itu, tanggal 31 Desember 2007 saya lagi tenger2 (santai) di Gazebo (ruangan tanpa dinding) yang saya bangun di atas garasi rumah di Bandung. Di tangan saya buku berjudul Failling Forward karangan John Maxwell masih membeku karena dibiarkan nganggur oleh mata saya.

Sambil memperhatikan istri saya yang sedang sibuk dengan persiapan acara bakar membakar (kami melewatkan tahun baru dengan membakar ikan dan jagung dirumah hmmm mak nyuuus). saya merenung tentang pencapaian apa yang sudah saya capai ditahun 2007. Untuk memudahkan evaluasi, saya buka kembali Resolusi saya di awal 2007.

Resolusi Pribadi
Banyak orang ditahun baru membuat resolusi bagi diri pribadinya masing2. Penulis misalnya, ditahun babi api ini (menurut penanggalan cina) penulis beresolusi untuk lebih memperhatikan dan memberikan kasih sayang kepada 2 buntut*** penulis. Penulis beresolusi bahwa ditahun 2007 inilah saatnya untuk mengisi baterai ilmu penulis sebanyak2nya. Penulis juga beresolusi bahwa penulis akan berusaha sekuat tenaga untuk bisa memberikan sumbang saran (coaching & fasilitating) sebaik2nya bagi perusahaan.

Dikutip dari artikel Selayang Pandang “Resolusi 2007”

Kalau boleh menilai diri sendiri (emang ada yang melarang ya he he he) tahun 2007 penulis berikan nilai AB, artinya belum A namun sudah B kalau kita nilai berdasarkan standar nilai orang kuliahan. Banyak tindakan added value yang sudah dilakukan, walaupun area untuk perbaikan masih bejibun untuk ditindaklanjuti.

Akhir Tahun 2007
Dalam banyak sesi coaching maupun workshop penulis sering mendapat pertanyaan dari teman2 seperti ini: “Sebenarnya apa sih manfaatnya membuat goal?”. Ada 2 hal yang sering saya lemparkan sebagai alternatif jawaban:
“Sebenarnya apa sih manfaatnya membuat goal?”.
Pertama kalau sedang melakukan perjalanan, Goal itu ibaratnya tujuan yang hendak kita tuju. Contohnya kalau saya mau liburan ke kampung halaman, saya harus punya tujuan yang jelas, yaitu di Dusun Kragilan belakang STM Negeri, Desa Senden, Kec Ngawen Klaten, Jateng. Kalau tujuannya ngak jelas bahaya rek! Bisa-bisa saya kesasar ke Baben Klaten atau ke Pasar Kembang Yogya! Celaka 13 saya!.

Kedua jaman saya kuliah dulu (lebih dari 15 tahun lalu), saya suka iseng untuk bertanya sama teman2 kuliah saya. Pertanyaannya sama “loe mau lulus berapa tahun”. Jawaban dari teman2 saya macam2, ada yang bilang 4.5 tahun (paling cepat dan bisa Cum Laude), 5 tahun, 5.5 th, 6 tahun dan ada yang jawab saklulusnya!. Saya sendiri pada waktu itu bikin target mau lulus 5.5 th. Percaya atau tidak hampir semua orang mencapai target yang mereka tetapkan! Saya lulus pas 5.5 tahun. Yang mempunyai target lulus 5 th, lulus tepat waktu, sedangkan yang ngak punya target lulus 8 tahun! Itupun dikejar2 sama ITB karena sudah mau di DO! Ungkapan berikut ini mendapatkan validasi: You are what you think!

Dalam konsep NLP**, ada sebuah ungkapan yang menyatakan bahwa Mind and Body are Integrated. Konsep ini meyakini bahwa pikiran kita (mind/state) akan mendorong tubuh kita untuk melakukan apa yang kita yakini. Gampangnya kalau kita meyakini bahwa kita ngak bisa jadi manager ya siap2 saja untuk beneran ngak bisa. Namun kalau pikiran alam bawah sadar, kita program bahwa kita bisa jadi manager maka tubuh kita akan menyesuaikan diri dan berupaya untuk melakukan tindakan dengan kualitas seorang manager!.

Dari 2 ilustrasi diatas, saya sangat percaya bahkan membuat target, visi dan resolusi akan sangat membantu bagi kita dalam melakukan aktivitas termasuk dalam bekerja (lha KPI itu bukannya target juga he he he).

Membuat ResolusiBagaimana caranya membuat resolusi? Jawabannya gampang! Ikutin saja konsep SMART! S=Spesific, kalau resolusinya adalah “membantu orang” agak susah menerjemahkannya karena kurang spesifik, orang mana dan berapa banyak yang akan dibantu ngak jelas. M=Measurable, harus bisa diukur dengan standar tertentu yang sudah ditentukan sebelumnya, A=Achaivable, dapat tercapai walau jangan terlalu gampang, ancer2nya sedikit diatas kemampuan maksimal anda (biar menantang dan membuat potensi berkembang), R=Relevan dan yang terakhir T=Timeline, karena ini ngomongin Resolusi awal tahun tentu saja T = tahun 2008.

Saya mau sharing sebagian dari Resolusi saya di tahun 2008:
Mengarang dan menerbitkan 1 buah buku tentang leadership
Membuat artikel2 yang dimuat dimedia massa
Membuat dan mempunyai blog di internet
Lulus S2 dengan IP 3.5
dll

Nah.......Apa RESOLUSI Anda di tahun 2008 ??


Selamat Tahun Baru 2008!

Eko Utomo
Medio awal Januari 2008


*Resolusi: kebulatan tekad
** NLP: Neuro Linguistic Programming

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Excellence! Good work, mas! Resolusine ngedab-edabi, tapi sangat-sangat realistik. Maju terus, pantang mundur (yo, yen mundur sithik wae, terus maju lagi dan maju lagi). Mudah-mudahan menjadi inspirasi bagi rekan-rekan lain. Salam dari Madurejo.

Eko Utomo mengatakan...

Mas Yusuf, thanks for the compliment! lha wong aslinya sampeyan kok yang jadi inspirator saya. Saat saya baca tulisan2 sampeyan di http://madurejo.wordpress.com/
saya ikut terinspirasi untuk melakukan hal yang sama. Jangan lupa kasih feedback for improvement untuk saya. Salam buat keluarga.