17 Januari 2008

Penyebab Vs Akibat (Cause Vs Effect)

Penyebab Vs Akibat: mau pilih yang mana?

"When I talked, no one listened to me. But as soon as I acted I became persuasive, and I no longer find anyone incredulous." Giosué, Borsi

Petruk (mau) Jadi Raja.
Pagi itu di padepokan Badranaya, Petruk sedang duduk tersimpuh didepan Semar. Dengan muka yang ditekuk Petruk ngudoroso (mengeluh), “Romo Semar, bukankah Romo ini kakaknya Betara Guru, penguasa kahyangan, mengapa yang menjadi raja Hastina si Arjuna dan bukan saya?”.

Semar menggeser duduknya dan menegakkan badan saat menjawab pertanyaan Petruk, “Petruk, memang apa kelebihan kamu dibandingkan dengan Arjuna?, bukankan kamu tahu bahwa Arjuna bekerja dan belajar sangat keras untuk bisa menjadi Raja. Arjuna bersusah payah berguru kepada Begawan Dorna serta mengalami banyak penderitaan dikejar2 oleh para Kurawa”.

“Itu bukan hal penting Romo Semar, bukankah kedudukan Romo Semar yang sangat tinggi sudah lebih dari cukup untuk mendudukkan saya menjadi raja Hastina?” desak Petruk.

Cause & Effect
Cause (penyebab) adalah suatu sikap yang diambil oleh seseorang yang meletakkan dirinya sebagai sebab terjadinya sesuatu.

Effect (akibat) adalah suatu sikap yang dipegang oleh seseorang yang menempatkan dirinya sendiri sebagai akibat dari tindakan dari luar (atasan, perusahaan, lingkungan, keluarga, teman dll).

Dalam workshop OLDP Batch 6 yang diselenggarakan bulan Desember di Bandung tahun lalu, Cause Vs Effect menjadi topik yang banyak dibahas diantara peserta dan saya sebagai fasilitator, diskusi yang terjadi di kelas seringkali diwarnai pendapat peserta seperti berikut ini:
“perusahaan memperlakukan karyawan tidak adil”
“atasan saya tidak memberikan kesempatan kepada saya untuk berkembang dan mendapatkan promosi”
“kemajuan karir saya tergantung kepada kebijaksanaan manager dan perusahaan“.
“management tidak melihat prestasi yang sudah saya lakukan”.

Saya bertanya kepada para peserta, peryataan diatas merupakan peryataan Cause atau Effect? Peryataan yang sama, saya ajukan kepada Anda, mana yang Cause dan mana yang Effect?

You are right! Semua pernyataan diatas merupakan pernyataan yang bernafaskan Effect!. Kita lihat pernyataan no. 4 “management tidak melihat prestasi yang sudah saya lakukan”.
Didalam konteks ini si Karyawan yang mengeluarkan pernyataan ini merupakan akibat (effect) dari perlakukan management yg kata dia tidak adil. Dengan cara yang sama kita akan menemukan sikap effect pada pernyataan nomer 1, 2 & 3.

Pemimpin EfektifKalau menurut Anda, sebagai seorang pemimpin yang efektif, sikap mana yang harus kita ambil? Cause/Penyebab atau Effect/Akibat?

Kalau kita cermati, sikap effect akan mendorong kita menjadi pasif dan mempunyai kecenderungan untuk mencari kambing hitam atas hal2 tidak baik yang menimpa kita. Sedangkan sikap cause akan mendorong kita untuk berinisiatif melakukan tindakan untuk merubah kondisi yang menurut kita tidak baik.

Kalimat no. 4 bisa kita ubah dari effect menjadi cause seperti berikut ini: “apa yang harus kita lakukan agar management bisa melihat prestasi kita”
Bagaimana perasaan Anda kalau kalimatnya dirubah seperti diatas? Terlihat jauh lebih proaktif dan produktif bukan?

Persis seperti yang terjadi pada dialog antara Petruk dan Semar pada awal artikel ini, sikap effect tidak akan membawa kita kemana-mana, sikap effect hanya akan menghasilkan manusia2 yang menggantungkan diri dari orang lain dan bersikap pasif.

untuk menjadi Raja dibutuhkan banyak tindakan dan kerja keras (Cause) dan bukan sekedar limpahan berkat (effect) dari orang tua, atasan atau management.

Tindakan PerbaikanNah, sesudah kita mengetahui perbedaan kedua konsep ini, apa yang dapat kita lakukan untuk diri kita sendiri dan juga anak buah kita?

Kemampuan kita untuk mendengarkan diri sendiri dan orang lain dibutuhkan disini. Pada saat kita atau anak buah kita mengeluarkan suatu pernyataan, coba Anda dengarkan kembali dan lakukan evaluasi. Pernyataan tadi merupakan pernyataan Cause atau merupakan pernyataan effect?

Misal kita dipanggil oleh atasan dan diberikan suatu tugas baru. Saat itu kita meresponse dengan berkata “saya tidak bisa menerima tugas ini pak, saya tidak memiliki pengalaman dan sumberdaya yang cukup untuk melakukannya”.
Pernyataan Cause atau Effect? Anda benar......kalimat diatas Effect. Bagaimana kalau response kita rubah menjadi berikut ini: “Ok, tugas saya terima pak, berhubung saya masih belum berpengalaman saya akan minta coaching dari pak Badu dan saya akan membicarakan masalah sumberdaya dengan pak Anu”.
Terlihat lebih efektif bukan?

Saat Anda sedang berdiskusi dengan anak buah dan menemukan mereka melontarkan kalimat2 effect, tantangan bagi Anda untuk melakukan coaching dan membantu mereka untuk menjadi manusia Cause sama seperti Anda.

Determine Your Destiny or Somebody Else WillTentukan nasib Anda sendiri atau orang lain yang melakukannya.

Setuju?

Tidak ada komentar: