18 Januari 2016

"Aku PERCAYA maka aku setia" #Hal11

Catatan Harian Eko Utomo
"Aku PERCAYA maka aku setia" #Hal11

"Cogito Ergo Sum", aku berpikir maka aku ada, demikian kutipan terkenal dari filsuf ternama Deskartes.

Menurut Deskartes, keberadaan dan kehidupan manusia ditandai dengan dipakai dan berfungsinya pemikiran. Bagi Deskartes orang yang tidak berpikir atau malas berpikir maka manusia tersebut tidak eksis atau mati.

Dalam ruang interaksi sosial, terdapat sebuah dimensi yang sangat vital bagi hubungan antar manusia. Dimensi vital itu namanya TRUST (Kepercayaan).

Mengapa Trust vital? Karena hubungan interaksi manusia adalah hubungan jamak. Hubungan dengan banyak orang. Proses2 dalam hubungan interaksi sosial ibaratnya sebuah mesin yang membutuhkan pelumas (trust) agar gigi-gerigi berjalan sebagaimana mestinya. Tanpa adanya pelumas maka mesin cepat rontok karena gesekan antar bagian.

Menurut para ahli, Trust merupakan sebuah "sikap atau tindakan seseorang yang menaruh RESIKO bahwa yang apa dia kehendaki akan dilakukan oleh pihak dipercaya tanpa pengawasan".

Dengan demikian maka Trust dan Resiko merupakan dua sisi dari satu mata uang. Semakin baik Trust, maka semakin tinggi resiko yang akan (berani) dipertaruhkan. Semakin rendah Trust, semakin kecil resiko yg berani dipertaruhkan.

Pahlawan perang Troy sang perkasa Achiles sangat percaya pada Mentor. Mentor adalah kawan setia Achiles di dalam banyak pertempuran. Achiles mempercayakan kepada Mentor untuk mendidik anaknya saat akan pergi perang ke Troy.

Achiles PERCAYA  (otomatis mengambil resiko) pada Mentor bahwa dia akan mendidik anaknya sebaik-baiknya walaupun tidak diawasi oleh Achiles (yang kemudian mati dalam perang Troy). Proses kepercayaan dan pendidikan jangka panjang ini memunculkan konsep MENTORING.

Orang yang hebat adalah orang yang mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Tanpa kepercayaan dia akan bekerja sendirian dengan dukungan dan hasil yang minimal.

Kepercayaan tidak melekat pada benda, posisi atau jabatan yang kita duduki. Kepercayaan tidak bisa diminta atau bahkan dibeli. Kepercayaan hanya bisa didapatkan dengan MEMBANGUN tiga hal utama.

Hal pertama membangun ABILITY. Untuk mendapatkan kepercayaan orang lain maka kita harus membangun dan memiliki kemauan dan kompetensi. Orang lain memiliki pandangan serta persepsi bahwa kita MAMPU dalam sebuah pekerjaan tertentu. Adanya persepsi mampu inilah maka orang jadi percaya pada kita.

Hal kedua adalah membangun BENEVOLENCE atau ketulusan hati. Orang lain melihat bahwa kita "sincere" dalam melakukan sebuah tindakan atau pekerjaan. Bukan melakukan tindakan karena kepentingan pribadi atau kelompok. Orang yang tulus hati akan diberi kepercayaan

Hal ketiga adalah INTEGRITY. Orang akan memberikan kepercayaan apabila melihat bahwa ucapan dan perbuatan kita sejalan. Bukan tipikal orang yang "esuk dele sore tempe". Pagi hari masih berupa kedelai namun sore hari sudah berubah wujud jadi tempe. Orang berintegritas akan mendapatkan kepercayaan.

Mari berefleksi sebentar. Lihat kondisi anda di ruang kerja terhadap bawahan, rekan dan atasan? Apakah anda pribadi yang terpercaya.

Atau lihat kondisi Anda di ruang pribadi. Apakah Anda pribadi yang dipercaya oleh pasangan, orang tua, saudara atau anak Anda?

Dalam skala 1 - 10, dimana 1 adalah sangat tidak dipercaya dan 10 adalah sangat dipercaya, berapa nilai Anda?

Aku PERCAYA maka aku SETIA. Semakin tinggi nilai anda semakin tinggi pula kesetiaan orang, termasuk dalam berhutang. Jadi kalau Anda susah berhutang, Anda harus banyak menabung kepercayaan di bank.

EU4U
BSD110116

Tidak ada komentar: