Membungkus Berkat & Menaikkan Pengharapan
Setiap akhir tahun sepanjang satu dekade ada sebuah pengharapan yang tidak pernah terlewat dalam keranjang doa kami: "Lemaskanlah lidah Thesalonika untuk bisa berkata dan berkalimat seperti anak seusianya".
Satu dekade plus 1 tahun berlalu. Subyek "lemaskanlah lidahnya" bertambah sejak 9 tahun lalu menjadi: Thesalonika & Jason. Sampai kapan? Sampai pengharapan menjadi kenyataan.
Apakah kami berputus asa? No way hose! Kami adalah orang tua hebat yg dititipi anak-anak hebat!. Kok narsis & songong? PD boleh dong, kan gak ada UU yang melarang kami untuk PD.
Hidup berproses, ada yang cepat, ada yang lambat. Kami (mungkin) masuk yang lambat. Keranjang pengharapan tahun lalu saya adalah bisa menyelesaikan kuliah doktoral tahun ini tepat waktu dan cum laude. Tercapai? TERTUNDA! dan harus masuk kembali ke keranjang pengharapan tahun depan.
Kecewa? tidak, sebab tetap ada berkat yg terbungkus, doktornya belum, kandidat doktor bolehlah. Jelas patut disyukuri karena hanya ada 25.000 orang di Indonesia yg mendapat kesempatan jadi Doktor. Saya tinggal selangkah lagi, tinggal menghilangkan kata awalan kandidat, jadilah saya pemilik hak istimewa 25.001. Jadi, nikmat apa yang saya lewatkan?
Thesalonika memberikan bungkusan berkat yg luarbiasa. Tahun ini ekspresi bahasa kompleks gabungan emosi dan logika sudah mampu diproduksi oleh Thesa. Kemajuan yg luarbiasa mengingat 4 tahun lalu kalimat "ta ta ta ta" yang lebih banyak keluar dari mulutnya. Refleksi ini membuat kami sungguh bersukacita atas kemajuan Thesa.
Bagi kami, membungkus berkat sekecil apapun akan mendatangkan sukacita. Menaikkan pengharapan memberikan arah dan tujuan kami berjalan. Karena hidup untuk berbahagia. Live the life happily, in present time. Bukan past dan juga bukan future time.
Happy New Year 2016.
EUFam4U
BSD End of Year Reflection
Tidak ada komentar:
Posting Komentar