Catatan Harian Eko Utomo
"MENIKMATI PROSES" #Hal9
"Wah, senang ya, 5 tahun lagi bapak pensiun dan menikmati masa2 menyenangkan di rumah bersama anak dan cucu".
Pernyataan seperti ini sering banget mampir ditelinga sengaja atau tidak sengaja. Pensiun dianggap sebagai sebuah kondisi yang menyenangkan dan membahagiakan.
Sebaliknya bahwa bekerja dan beraktivitas sebelum pensiun hal2 yang tidak menyenangkan dan menimbulkan banyak kepahitan.
"Bro, kapan off? Seminggu lagi ya?", seorang karyawan tambang bertanya ke temannya. Mereka mengambil sistem kerja 6:2, 6 minggu di site tambang dan 2 minggu cuti ke daerah asal.
Saya jadi membayangkan bagaimana kita dengan tidak sadar mengusir kesenangan dan kebahagiaan dari sebagian besar jatah waktu kehidupan kita.
Seseorang harus menunggu pensiun yang masih tahunan untuk berhak senang dan bahagia. Karyawan tambang harus menderita selama 6 minggu sebelum berhak bahagia selama 2 minggu.
Padahal saat klaim "waktu bahagia" itu datang, belum tentu kebahagiaan yang muncul. Mungkin malah masalah yang lebih besar yang menimbulkan berlipat kepeningan.
Saat pensiun menjadi tambah pusing karena anak bungsu masih harus sekolah dan membutuhkan banyak biaya. Saat off pusing tujuh keliling karena mobil sering mogok dan istri marah2. Jadi kapan dong bisa senang dan bahagia?
***
Sabtu pagi di lapangan tenis. Pasangan lama ada disamping, lawan sebrang net adalah anak2 muda yang tangguh. Servis mereka keras, pukulan forehand spin kencang, backhand slice dan placing juga cakep. Belum lagi stamina yg luarbiasa untuk mengejar bola kemanapun kami tempatkan.
Bertarungan berjalan seru. Walaupun secara teknik dan pengalaman kami jagonya, lawan menang tenaga dan usia. Setiap pukulan keras kami bisa mereka blok dengan sempurna. Permainan cross dan drop shot dikejar dan dikembalikan dengan lebih sulit lagi.
Point kejar2an. Kami harus habis2an untuk hold service agar tidak break lawan. Karena kalau ketinggalan fatal akibatnya. Teriakan, ledekan serta psy war mengisi ruang udara lapangan tenis.
"Advantage", wasit di kursi memberikan sinyal, satu point penentuan. Lawan siap2 service. Service kencang melebar ke pojok, dengan teriak keras aku mengejar sambil mengayun forehand, bola kembali ketengah. Pemain lawan maju dan melakukan topspin kencang kearah backhand. Pasangan pontang-panting mengejar dan melakukan lob defense yg tanggung. Bola melayang tinggi dan lawan siap melakukan smash.
"Daaaaar", smash keras menghujam lapangan.
"Yeeeeeeeees", teriakku keras.
Suasana diam sedikit kikuk.
"Pak Eko, sorry pak, bola smash tadi masuk dan game set, bapak kalah!".
"Lho kan memang begitu kan, menurut kalian?", aku yang gantian bingung.
"Kami kira bapak pikir bola smash keluar dan bapak klaim yg menang".
"Kenapa kalian bisa berpikir begitu?", tanyaku sambil tersenyum.
"Karena bapak teriak keras "yeees" tadi.
"Oooo, saya teriak keras karena saya SANGAT MENIKMATI permainan ini. Kalah menang mah urusan belakang".
***
Jadi, apakah kita masih harus menunggu waktu untuk boleh bersenang dan bahagia? Atau kita enjoying semua proses yang sekarang berjalan.
Start with our mind: lets happy NOW.
EU4U
BSD City
090116
Tidak ada komentar:
Posting Komentar