19 Mei 2016

BE SPECIFIC PLEASE! #Hal66


Catatan Harian Eko Utomo

BE SPECIFIC PLEASE! #Hal66

Kami semua serius mendengarkan paparan yang sedang dilakukan oleh Senior Manager Sales & Marketing. Gaya presentasinya cukup mengasyikkan, suara lantang dan jelas, serta gesture yang cukup baik. Semua duduk tenang dan fokus mendengarkan.

Dua halaman excel selesai diterangkan, sesi presentasi selesai. Saya mengangkat tangan:
"Dari target setahun dan perbulan tadi, bisakah saya mendapatkan data tentang area mana target berapa dan sales mana bertanggung jawab pada area apa serta target sales per area?".

Sang Senior Manager yang sedang presentasi berdiri terdiam, mungkin bingung campur ngak ngerti campur kesal dlsb, persis kayak campuran gado2.

"Ada datanya atau sudah didetailkan belum?", lanjutku membuyarkan keheningan.
"Hmmmm ngak ada pak", kali ini jawaban yang keluar dari mulutnya adalah jawaban lemah penuh ketidakpercayaan.

***
Pada banyak kesempatan, baik secara langsung maupun lewat media sosial, saya sering menemukan doa orang tua kepada anaknya agar sang anak pada saat besar nanti jadi "manusia yang berguna bagi bangsa, negara dan agama". Sebuah doa dan harapan yang indah namun absurb jika ditinjau pada sisi yang lain.

Mirip dengan presentasi Senior Manager pada cerita diatas, maka doa dan harapan orang tua ini sangat kualitatif dan luas. Semakin luas ruang bidik anda semakin gampang panah menancap sasaran namun semakin besar juga kemungkinan panah menancap pada titik yang tidak anda kehendaki.

Kalau lagi iseng saya sering menanggapi doa dan harapan orang tua tadi sambil bertanya "macebro, menurut ente, pak Ogah, pasukan orange, tukang parkir, polisi, tentara, PNS, Pejabat, CEO, mereka itu semua berguna buat bangsa dan negara ngak?".

"Pasti dan bergunalah!", ini jawaban standard mereka.
"Trus ente berharap anak loe mau jadi yang mana?", balasku lebih lanjut.

"!@@#/^&*", ditambah garukan kepala mereka yang biasanya terjadi kemudian.

Dalam dunia bisnis (dan juga kehidupan sosial sehari-hari) hanya kurang dari 10% karyawan/manager atau manusia biasa yang TAHU PERSIS apa yang dia inginkan atau apa yang ingin dia dapatkan.

90% yang lain tidak jelas apa yang dimaui bahkan sebagian besar kalau ditanya tidak punya tujuan!.

Dalam ilmu manajemen dasar, membuat TARGET yang SPECIFIC menjadi syarat utama dan pertama dalam teknik membangun target SMART. Target dan tujuan harus SPECIFIC, Measurable, Achiaveble, Relevant dan Time bond.

Apakah dengan target yang spesifik kemudian pasti tercapai? NGAK JUGA, karena ada banyak faktor lain yang mempengaruhinya. Namun dengan target aja belum tentu tercapai apalagi tanpa target? Lha panahnya mau diarahkan kemana?

***
"Daddy, kapan beli New Fortuner?", mantan pacar kalau sudah bertanya beginian bikin keder.
"Nabung dululah buat bayar DP, sabar ya", jawabku mencoba menentramkan gejolak hati sang penanya.

"Dad, Fortunernya yang Silver, tipe VRZ, jok kulit warna biru trus kaca film V Cool 70%. Trus jangan lupa ditambahin kamera semua arah", saya gak bisa membedakan lagi antara tembakan miltraliyur dan berondongan request spec.

"Kan katamu kalau mau sesuatu harus detai!", rayu mantan sambil senyum menggoda melihat mukaku yang terpana.

EU4U
BSDCITY240316

Bagaimana dengan anda?

Tidak ada komentar: