19 Mei 2016

Membaca Langkah Lawan #Hal68

Catatan Harian Eko Utomo

Membaca Langkah Lawan #Hal68

Paling menyenangkan kalau saat main tenis dapat lawan yang seimbang. Malam kemarin kebetulan kami dihadang pasangan lawan nan perkasa.

Kombinasi pasangan musuh demikian tangguh. Pak Tommy cukup umur dan jam terbang, sementara John darah muda yang menggelegak. John menjaga baseline dengan sempurna. Pukulan forehand topspinnya mampu menggoyahkan raket yang menerima bola pukulannya. Belum lagi kemampuan larinya yang tak kalah dengan cheetah. John mampu mengejar bola drop shot sempurna di depan net dari baseline.

Pak Tommy dengan postur yang tinggi sering banget menyerbu net. Semua bola tanggung maupun bola mengambang tinggi bakalan jadi smash empuk baginya.

Pertandingan sungguh seru, angka silih berganti kejar2an. Beberapa kesempatan kami leading, namun mereka sigap mengejar. Sampai kemudian angka 6 sama. Permainan harus ditentukan oleh tie break.

Penentu pemenang malam ini ditentukan oleh satu hal, siapa yang paling cepat dan tepat MEMBACA PERMAINAN LAWAN dan menyiapkan GAME PLAN untuk mengalahkannya.

Membaca permainan lawan berarti mampu memperkirakan servis yg dilakukan, bagaiman pilihan pukulan yang lawan lakukan dan bagaimana harus membuat antisipasinya.

Tie break 6-5, servis dilakukan. Terjadi adu pukulan cross court antara pak Ari pasangan saya dengan John. Saya menunggu di depan siap menubruk bola tanggung.

Saya baca bahwa dalam kondisi angka kritis seperti ini maka John akan terus melakukan pukulan silang keahlian dan kesukaannya.

Saya sedikit bergeser ke kanan, membuat antisipasu membuka ruang kesempatan untuk memotong pukulan cross court lawan. Tiba2 boom! John memukul lurus down the line top spin. Jatuh rendah di kiri saya dan segera berputar jauh ke belakang. Game Set! Saya hanya bisa terbengong melihat pukulan ajaib yg dilakukan John. Saya SALAH membaca permainan dan kemenangan menjadi hak lawan.

***
Bekerja dalam sebuah perusahaan, kemampuan MEMBACA PERMAINAN merupakan yang wajib hukumnya dikuasai oleh mereka yang duduk pada posisi senior management.

Mengelola sumberdaya, khususnya manusia penuh dengan lika-liku dan dinamika. Seringkali apa yang terjadi bisa berbeda 180 derajad dengan apa yang kita perkirakan.

Pernah dalam sebuah kesempatan seorang manager mengundurkan diri. Penyebabnya yang bersangkutan merasa tidak mampu bekerja sesuai ekspektasi.

Mengundurkan diri merupakan hal biasa, namun mengundurkan diri menjadi luarbiasa karena merasa tidak mampu (padahal banyak kesempatan untuk belajar) ditambah saat ditanya apa yang akan dia lakukan sesudah mengundurkan diri jawabannya TIDAK ADA.

Kondisi dan skenario yang anti mainstream seperti inilah yang harus diantisipasi untuk meminalisir efek buruk yang terjadi dan juga menyiapkan alternatif action yang dilakukan. Kalau tidak dilakukan maka bisnis jadi kocar kacir persis seperti permainan tenis kami.

Nah, apakah anda sudah mengantisipasi perubahan yang (mungkin) terjadi di perusahaan anda?

EU4U
BSDCITY280316

Tidak ada komentar: