19 Mei 2016

Membangun Kompetensi Inovatif #Hal78


Catatan Harian Eko Utomo

Membangun Kompetensi Inovatif #Hal78

Barusan kami kalah telak saat main tenis. Kami hanya dikasih skor 1-6, lawan memberikan tusuk gigi, angka 1. Masih beruntung kami tidak mendapatkan hadiah telor burung unta 0-6. Bisa berminggu2 dibully dan jadi perbincangan di WA group tenis.

Kalau dianalisa, kekalahan telak itu akibat cara bermain kami yang sangat tidak kreatif. Kami main tenis dengan cara yang monoton, pola yang sama (yang poin akhirnya kami kena smash) diulang terus menerus dengan hasil yang sama. Tidak ada kreatifitas yang muncul untuk mengganti pola bermain. Lawan dengan nyaman meneruskan dominasi dan mendikte permainan.

Mirip dengan permainan tenis, dalam persaingan bisnis, inovasi produk yang dihasilkan dari daya kreatifitas organisasi menentukan mati dan hidupnya perusahaan. Bahkan beberapa tahun terakhir ini muncul semboyan "Innovate or DIE!". Mau pilih mana? mau ngak mau pasti pilih Innovate daripada Die bukan?

Kemarin pagi saya ditelpon Tele Sales perusahaan TV berbayar langganan saya. Dia menawarkan kepada saya untuk sekalian berlangganan layanan Internet disamping langganan TV.

Luarbiasa, yang langsung terbayang oleh saya dengan adanya inovasi produk baru ini adalah dinamika atau kekacauan (kalau boleh disebut demikian) pada bisnis internet dan TV berbayar.

Selama ini terjadi polarisasi dan segmentasi yang tajam antara dua jenis layanan ini. Masing2 bisnis memiliki jagoannya masing2 dan sangat perkasa dalam mengangkangi market share.

Ada juga pemain yang mampu mengombinasikan dua layanan ini. Namun karena layanan yang diberikan menggunakan jalur Fiber Optic (FO) maka penguasaan pasar menjadi terbatas sesuai sifat FO yang terbatas di area yang dilewatinya. Disisi lain pemain besar layanan TV berbayar yang fleksibel juga mati kutu pada saat konsumen meminta layanan internet.

Layanan gabungan TV dan Internet dengan menggunakan Parabola mini dengan harga terjangkau bakal mendominasi pasar baru. Kenapa?, fleksibilitas dan kemudahan menjadi mantra baru yang diucapkan pertama kali oleh calon konsumen saat berniat membeli layanan.

Produk2 baru yang inovatif seperti layanan TV berbayar plus internet dengan parabola mini dihasilkan oleh insan2 yang kreatif dalam perusahaan. Semakin banyak perusahaan memiliki karyawan yang kreatif maka makin banyak produk (dan juga proses bisnis) kreatif yang akan dihasilkan.

Pertanyaan penting yang kemudian muncul adalah "bagaimana perusahaan bisa memunculkan dan mengembangkan karyawan yang kreatif dan inovatif?".

Dari banyak riset yang dilakukan ditemukan beberapa faktor penting saat menjawab pertanyaan diatas. Pertama, perusahaan membutuhkan PEMIMPIN yang kreatif dan Inovatif sebagai ROLE MODEL. Pemimpin yang inovatif akan menjadi contoh, menginspirasi dan mendorong karyawan dibawahnya untuk bisa melakukan hal yang sama.

Poin penting kedua adalah perusahaan (dan para pemimpinnya) secara konsisten MENYEDIAKAN INFORMASI yang dibutuhkan dan MENGEMBANGKAN KOMPETENSI para karyawan.

Wahai pemimpin, bagaimana dengan anda dan perusahaan anda?
Sudah inovatifkah anda hari ini?

EU4U
BSDCITY230416

Untuk para pemimpin inovatif

Tidak ada komentar: