12 Maret 2016

Developing Leaders: The Consultant #Hal54


Catatan Harian Eko Utomo

Developing Leaders: The Consultant #Hal54

"Pak Eko, apakah Anda dan tim konsultan Anda menjamin bahwa pengembangan kompetensi leaders kami sukses?", tanya pak direktur dengan sangat serius. Badannya sedikit condong ke depan dengan tangan memegang meja erat2.

"Maksud bapak?", aku coba mengerti sepenuhnya apa yang dia maksudkan.

"Kami sudah pernah menggunakan banyak konsultan besar termasuk mereka yang berafiliasi dengan jaringan internasional. Mereka gagal dalam membangun kompetensi para leaders kami", ada nada kesal dan kecewa dalam kata2nya.

"Maaf pak direktur, kami tidak bisa memberikan garansi apa2. Kunci keberhasilan program ini BUKAN pada KONSULTAN namun pada tim INTERNAL anda", jawabku terus terang.

***
Pengembangan kompetensi kepemimpinan (competency development) memiliki pola yang mirip dengan pola pengembangan kompetensi yang lain.

KOMPETENSI itu sendiri dibentuk oleh tiga + satu faktor: KSA + C. KNOWLEDGE, SKILL, ATTITUDE + CONSISTENCY. Seorang dinamakan kompeten dalam bidang tertentu apabila memiliki cukup pengetahuan, memiliki skill (ketrampilan) untuk melakukannya dan juga memiliki attitude yang seharusnya. KSA harus ditambahkan dengan Consistency. Orang yg hari ini bisa, namun besok lupa artinya belum kompeten.

Untuk membangun kompetensi dibutuhkan proses TRANSFER KNOWLEDGE + TRANSFER SKILL + ATTITUDE BUILDING. Ada beberapa cara untuk melakukannya.

Metode Transfer Knowledge yang paling umum adalah dengan TRAINING. COACHING adalah metode yang paling efektif untuk Transfer Skill. Sedangkan Attitude Building dapat dilakukan dengan JOB ASSIGNMENT.

Dalam proses pembangunan kompetensi, Training hanya berperan 10%, Coaching 20% dan Job Assignment 70%. Kebanyakan konsultan sebatas memberikan training. Terlalu mahal untuk membayar konsultan untuk melakukan Coaching secara intensif apalagi mengeksekusi dan memonitor Job Assignment.

Jadi, kalau ada perusahaan yang menyerahkan pengembangan kepemimpinan kepada konsultan maka boss yang bertanggung jawab memiliki CACAT PIKIR. Pengembangan kompetensi merupakan tanggung jawab INTERNAL. Konsultan hanyalah PEMBANTU!.

Bentar, saya ini konsultan kok malah menyarankan perusahaan untuk TIDAK PERCAYA pada konsultan?
Kepriben iki@#$

EU4U
BSDCITY030316

Untuk para leaders developer

Tidak ada komentar: