12 Maret 2016

JAM TERBANG #Hal61


Catatan Harian Eko Utomo

JAM TERBANG #Hal61

Kalau naik pesawat terbang, saya paling happy dapat pilot yang senior. Mereka memiliki jam terbang yang sudah sangat tinggi, bahkan ada yang memiliki lebih dari 10.000 jam terbang.

Yang membedakan antara pilot Junior dan Senior adalah moment landing. Kalau pilot Junior saat landing rasanya seperti dibanting. Bahkan dalam beberapa kesempatan kadang double bumping, terbanting dua kali, sering membuat perut jadi mual.

Landing pilot Senior mulus tidak terasa. Bahkan bagi yang sedang tidur sering tidak sadar saking mulusnya benturan roda dan landasan, tahu2 dibangunkan pramugari dan pesawat sudah ada di Apron. Perbedaan pilot Junior dan Senior ada pada JAM TERBANG. Your experience SHAPING your skill.

Pagi tadi Icon Tenis Club berlatih tanding dengan Foresta Tenis Club. Pemain campur aduk tua dan muda. Ada yang umur baru kepala 2, namun ada pula yang sudah kepala 5.

Kebetulan saya berpasangan dengan pak Ferry yang sama2 berusia kepala 4. Dah lawan yang ada diseberang net adalah sepasang anak muda berusia kepala 2.

Dari sejak pemanasan aku perhatikan lawan memiliki pukulan yang bagus. Forehand dan backhand spin yang keras, serta permainan volley yang rapat di depan net.

Gaya permainan anak kuliahan, maksudnya mereka pemain tenis yang diajar dengan benar oleh coach tenis. Teknik pukulan dasar dipelajari dan dilatih dengan benar. Transfer skill dilakukan dengan intensif dan terarah.

Jauh berbeda dengan generasi kami yang bermain tenis gaya bulutangkis. Kalaupun mau belajar pukulan harus nunggu pertandingan tenis di TVRI, beda jauh dengan saat ini tinggal browse di youtube dan voila, gaya dan latihan ala Federer dan Nadal tinggal di klik berulangkali.

Diset awak mereka langsung tancap gas. Dalam sekejab kami tertinggal 2-0!. Kami tidak panik, segera kami bisa membaca kekuatan dan kelemahan lawan. Pemain berbaju orange lemah di bola backhand, khususnya yang jatuh di dekat baseline. Musuh juga lemah mengantisipasi bola2 drop shot pendek.

Segera kami eksploitasi kelemahan mereka, kami hindari juga memberikan bola forehand ke pemain berbaju biru yang memiliki topspin forehand yang keras. Skor kami kejar 2-2. 20 menit berikutnya skor 4-6. Kamin menang, kunci utama pada JAM TERBANG.

Jam terbang tinggi membuat kami tidak mudah grogi. Pukulan unforce error berkurang dan kami dapat menekan dan menempatkan bola jauh dari lawan. Kalau ada ungkapan bilang "Money Talk", dalam kasus ini saya bilang "Experience Talk".

***
Sama dengan kompetensi main tenis atau menerbangkan pesawat, kompetensi dalam bisnis dan pekerjaan seperti memimpin, memotivasi, mengelola dll., membutuhkan jam terbang.

Jam terbang yang tinggi (pada satu jenis kompetensi) dan exposure yang tinggi (berbagai jenis kompetensi) akan memberikan JAM TERBANG yang tinggi. Kompetensi menjadi terasah dan solid. Stimulus, perubahan, skenario yang berbeda mematangkan pengetahuan dan ketrampilan menjadi kompetensi yang utuh.

Mereka yang sibuk bekerja (sekaligus belajar) macam ragam pekerjaan secara cepat akan meningkatkan jam terbang yang mereka miliki. Kunci menjadi profesional yang hebat: intensif (pengalaman) dan ekstensif (exposure).

Bagaimana caranya kita bisa mendapatkan pengalaman dan eksposure yang tinggi? Apalagi jika tidak ada yang menawari kita pekerjaan tambahan.
Sederhana, jangan menunggu bola, KEJAR dan tangkap bola yang berkeliaran. Minta diajak dan dilibatkan dalam proyek yang berbeda2, jangan menunggu diminta. Jangan dikerangkeng oleh yang namanya JOBDES. Kejar keikutsertaan dalam proyek yang akan memberikan banyak pembelajaran.

Ingat, JAM TERBANG tinggi didapatkan jika anda terbang bukan saat anda belajar bagaimana terbang namun diam dihalaman.

Nah, anda pilih mana? santai dan diam dipermukaan atau terbang tinggi di awan?

EU4U
BSDCITY120316

Untuk kolektor jam terbang.

Tidak ada komentar: