11 Maret 2016

Ing Madyo Mangun Karso #Hal44


Catatan Harian Eko Utomo

Ing Madyo Mangun Karso #Hal44

Sampai di tambang Bauksit Tayan milik PT. Antam di Kalbar menjelang matahari tidur di ujung kaki sungai Kapuas. Gemerlap kemerahan di sungai yang luas terlihat exotis.

Sesudah 10 tahun meninggalkan dunia pertambangan dan jadi Tarzan kota, maka menginjakkan kaki kembali ke jobsite tambang memunculkan banyak dejavu puluhan tahun lalu.

Mess karyawan terletak tidak terlalu jauh dari lokasi tambang. Berada di perbukitan dikelilingi oleh hutan Kalimantan yang riuh rendah suara binatang pada waktu malam.

Di seberang terlihat terang benderang pabrik pengolahan bauksit menjadi alumunium dan turunannya. Caya pabrik malam hari bak gemerlap Manhattan. Kontras dengan gelapnya hutan dan kerlip Kapuas dikejauhan memantulkan sinar bulan.

Sesudah sampai di lokasi mess tambang, istirahat sebentar, mandi dan kemudian bergegas ke kantin di sebrang jalan.

"Pak Eko, ayo main Gaple!" ajak salah satu staff sesudah kami selesai makan. Kantin masih ramai, karena kantin ini jadi pusat hiburan. Sesudah makan lanjut karaoke atau main Gaple.

"Makasih pak, saya nonton saja. Sudah lupa cara main Gaple dan Truff", jawabku kepada staff yang mengajak.

Aku menonton saat staff ditemanin manager dan GM pimpinan tertinggi mulai mengatur Gaple dan adu keras membantingnya diatas meja.

Ngak seru tanpa taruhan!. Mereka yang kalah dihukum BERDIRI. Sisanya main sambil duduk dan menikmati buah2an yang disediakan staff kantin. Sambil meledek dan membully mereka yang kalah dan musti berdiri.

Sesudah beberapa putaran GM dalam posisi lemah dan kalah. Aturan berlaku tidak pandang bulu. Walau GM boss tertinggi di site maka dia tetap harus berdiri sambil meneruskan permainan, tetap sambil diledekin pemain yang lain.

***

Proses pengambilan keputusan dan eksekusi bisnis membutuhkan evaluasi kristis dan komprehensif dari semua pihak. Semakin komprehensif semakin baik kualitas yang dihasilkan, tentu tidak harus mengorbankan KECEPATAN pengambilan keputusan dihasilkan.

Faktor penentu dalam kajian kritis dan komprehensif proses pengambilan keputusan adalah seberapa BERANI dan TERBUKA anggota tim memberikan pendapat, masukan, kritikan dan keberatan terhadap proses yang sedang dilakukan.

Di kesempatan berbeda beberapa tahun lalu, disebuah BUMN Telekomunikasi saya menjadi saksi bagaimana rapat berjalan satu arah. Selama 1 jam lebih, Division Head yang menjadi pimpinan berbicara terus menerus tentang apa yang ingin dia capai dan bagaimana cara mencapainya. Para anggota tim baik Senior Manager dan Manager hanya menjadi juru catat.

Selesai rapat saat ditanyakan kenapa para anggota tim tidak ada yang bunyi saat rapat mereka menjawab "kalau bicara dimarahin pak boss!". Sebuah budaya birokrasi yg buruk. Menurut saya jadi salah satu penyebab BUMN ini merugi bertahun2.

Kualitas pemimpin tidak hanya pada saat dia berada di depan. Namun juga pada saat dia berbaur dengan anggota tim. Semakin dekat dan akrab, maka semakin cepat dan berkualitas sumbang saran anggota tim pada saat proses pengambilan keputusan dilakukan.

Tambang Tayan, dengan para boss dan staff yang cair dan akrab membuktikannya. Proses penambangan rapi, bersih dan efisien. Dihasilkan karena seorang staff mampu meledek GM yang kalah Gaple dan dihukum berdiri di kantin.

Bagaimana organisasi Anda?

EU4U
BSD200216

Happy Saturday

Tidak ada komentar: