13 Februari 2016

Memegang Bayangan (No Reality only Map) #Hal27


Catatan Harian Eko Utomo

Memegang Bayangan (No Reality only Map) #Hal27

"Tahu ngak mom, jaman aku kecil dulu, aku sangat terpengaruh sama buku cerita silat", aku membuka cerita. Gara2 mamanya Jason melihat anaknya main lompat disetiap anak tangga saat turun dari lantai 2.

"Maksud papa?", mama Jason bingung dengan cerita tiba-tiba.
"Jadi, saat aku kecil sekitar kelas 3 SD, aku sering main lompat ke bibir sumur bolak-balik maju mundur. Bibir sumur setinggi 1 m lebih dengan kedalaman 10 m", lanjutku menuntaskan cerita.

"What???, dasar ya, bandelnya Jason jelas menurun dari papa", katanya heran sekaligus senang. Senang, kalau Jason bandel jelas ada yang bisa dikambing hitamkan.

***
Kami sudah menikah 15 tahun. Bukan waktu yang pendek. Setara dengan 180 bulan dan 5475 hari. Dan kami MASIH MENEMUKAN potongan2 informasi tentang kami berdua "for the very first time"!. Baru tahu sesudah menikah 15 tahun.

Ada banyak informasi yang tidak saling kami ketahui, baik sengaja atau tidak sengaja. Jangan2 kami menikah dengan bayangan yang tidak pernah jelas wujud aslinya?

Manusia memiliki keterbatasan dalam mengelola informasi 2 juta bit/second yang dia terima, padahal yang mampu dicerna kurang dari 200 bit/second.

Manusia melakukan Genddis (Generalisasi Deletion Distortion) untuk menyaring informasi yg overloaded itu dan kemudian menciptakan bayangan (bolehlah dinamakan peta) sebagai referensi dari realitas yang tidak mampu dicerna seutuhnya.

Jadi bayangkan 200/2.000.000 jauh dibawah 1% data stimulus yang mampu kita cerna.

Hampir semua hal didunia dalam bentuk persepsi dan peta pikiran. Tidak ada realitas sejati disana. Pasangan kita bukan seperti yang kita pikirkan. Citra diri kita tidak seperti yang kita bayangkan. Karena menghitung rambutpun kita tidak mampu.

Menariknya adalah manusia termasuk kita sering banget sedemikian fanatik terhadap "kebenaran" yang kita pegang. Kita benar dan orang lain pasti salah. Padahal semuanya hanyalah persepsi berwujud peta terhadap realitas yang tidak akan pernah dimengerti sepenuhnya.

Pernah ngotot dalam diskusi? Pernah merasa paling hebat saat bicara kebenaran? Ya itulah kita. Kelinci kecil di Bumi yang melihat bayangan sendiri di Bulan.

***
"Mom, handuk mana?" seruku gusar. Mama Jason punya kebiasaan tidak mengembalikan handuk ke gantungan setiap selesai pakai. Sudah tak terbilang aku komplain kepadanya.

"Gitu aja gusar, nih handuknya", ujar mama Jason santai.
Dan aku cuma bisa garuk kepala melihatnya. Sampai pesta kawin emas mungkin aku tetap tidak bisa memahaminya sepenuhnya.

Jadi ........ apakah aku menikah dengan bayangan?

EU4U
BSD270116

Tidak ada komentar: