Catatan Harian Eko Utomo
"What Makes We Move". #Hal39
Ini buntut dari masa revolusi gaya baru. Orang banyak menyebutnya sebagai masa reformasi. Dimulai tahun 1997, saat nilai rupiah dibanting murah dan jadi pemicu hancurnya ekonomi Indonesia dan menumbangkan rezim Orde Baru.
Chaos ada dimana2. Rakyat yang selama ini tertekan, tertindas, tidak berani bersuara, menjadi berani, sangat berani. Bahkan banyak diantara mereka melakukan tindakan2 kriminal. Perusakan, pembakaran, penjarahan, pemerkosaan dan bahkan pembunuhan.
Setahun berikutnya saya berada di tengah hutan Jati milik Perhutani kab. Blora. Hawa reformasi masih membumbung tinggi. Saat itu saya mencoba jadi wiraswasta, keluar dari posisi Asisten Manager di pabrik sepatu Nike. Pingin (lebih cepat) kaya dan haus pengalaman baru, menjadi pengusaha.
"Pak, mereka siapa?", tanyaku kepada pendampingku yang asli masyarakat lokal sekitar hutan, saat melihat lebih dari 50 orang sibuk dan hilir mudik menebang dan mengangkat pohon jati.
"Diam aja pak, kita pura2 tidak melihat mereka!", desis pendamping campur aduk antara takut dan cemas. Walau bertanya2 aku ikutin apa katanya. Duduk diam di truk engkel dan pura2 tidak melihat kegaduhan di pinggir jalan hutan jati.
Sesampai di lokasi akar kayu jati yang kami cari, pendamping bercerita. Bahwa puluhan orang yang kami lewatin tadi adalah para penjarah kayu jati. Orde Reformasi melepaskan katup ketakutan mereka terhadap aparat khususnya polisi kehutanan. Mereka menjarah hutan jati Perhutani. Menimbulkan kerugian dan kerusakan besar bagi negara.
"Mereka beringas dan nekat mas Eko", bisik pendamping pelan.
"Maksudnya pak", tanyaku menandaskan. Aku mencoba memvalidasi informasi yang selama ini aku lihat di TV dan aku baca di koran.
"Kalau dilarang mereka melawan dan bahkan berani membunuh polisi hutan", lanjutnya. Aku mengangkat alis bergidik. Berita di koran hadir di depan mata.
"Mereka juga ngak segan menggebuki orang awam seperti kita yg dianggap menganggu operasi penjarahan mereka", lanjutnya. Bulu kudukku berdiri tiba2.
Mengejar cita2 untuk lebih kaya dan menjadi pengusaha ternyata tidak semudah yang dibayangkan.
***
Hukum mekanika klasik Newton menyatakan benda cenderung untuk diam (lembam) apabila tidak ada cukup gaya untuk menggerakkannya.
Hukum Fisika klasik ini juga berlaku untuk manusia. Saat manusia sampai pada titik NYAMAN. Maka terjadi kecenderungan untuk diam. Butuh upaya ekstra untuk berpindah dari zona kenyamanan (Comfort Zone) menuju titik baru yang butuh tenaga dan mengandung resiko. Titik baru yang belum tentu lebih nyaman.
Dorongan untuk bergerak dari zona nyaman ini dinamakan MOTIVASI. Ada dua jenis motivasi dalam diri manusia. AWAY FROM motivation dan TOWARD motivation. Masing pribadi punya kecenderungan pada satu kutub motivasi.
Kalau saya meninggalkan posisi Asisten Manager karena merasa gaji TIDAK CUKUP atau TIDAK SUKA dengan pekerjaan, maka motivasi saya berjenis Away From. Jika saya membuat usaha kerajinan akar kayu jati karena PINGIN KAYA dan MAU JADI pengusaha maka jenis motivasi saya adalah toward.
Away From meninggalkan kondisi saat ini. Toward menuju sesuatu yang dituju dan ditargetkan. Kalau kita mau bergerak keluar dari zona nyaman saat ini, buatlah anda benci dengan kondisi sekarang (away from) atau buat target baru yang akan anda tuju yang akan memberikan kenyamanan yang lebih tinggi (toward).
Mana yang lebih baik? kontekstual terhadap masing2 pribadi. Dari pengalaman berdiskusi dan bergaul dengan mereka yang sukses hampir semua adalah TOWARD people.
Penjelasan sederhananya: saat meninggalkan kondisi semula (away from) dan bertemu posisi baru sedikit berbeda dari semula (misal gaji baru 5 jt dari gaji sebelumnya 4 jt) maka yang bersangkutan akan segera BERHENTI dan menikmati zona nyaman baru. Sampai kemudian gaji 5 juta dirasa tidak cukup.
Berbeda dengan Toward people, mereka baru berhenti saat target terpenuhi. Gaji sebelumnya 4 jt dan target 20 jt. Baru berhenti saat mencapai gaji yg diinginkan, sampai kemudian membuat target pencapaian baru lagi.
Mau pergi dari zona nyaman? ciptakan motivasi. Dan jadilah toward yang tidak berhenti sebelum sampai tujuan.
***
Tahun 1999, saya kembali berada di hutan. Bukan hutan kayu jati di Blora namun ditengah2 hutan belantara Kalimantan. Status kembali menjadi orang gajian, karyawan Pamapersada di Jobsite Bontang.
Daya dorong motivasi tidak cukup kencang untuk melanjutkan mimpi jadi kaya sebagai pengusaha akar kayu jati. There will be another battle front untuk saya di masa depan.
Bagaimana dengan anda?
EU4U
BSD090116
Tidak ada komentar:
Posting Komentar