Catatan Harian Eko Utomo
Bedak Muka Zombie #Hal113
Selembar Sertifikat
Saya paling geli hati kalau menerima surat lamaran pekerjaan di mana pelamar menyertakan semua tetek dan bengek sertifikat yang dia miliki.
Dalam sebuah proses interview, pelamar menyertakan sertifikat kursus bahasa Inggris dari mulai level dasar sampai level mahir dari bermacam lembaga.
Saat pelamar dipanggil wawancara, sesudah perkenalan singkat dalam bahasa Indonesia maka saya langsung mengajaknya berdiskusi dalam bahasa Inggris. Dan yang terjadi yang bersangkutan "grotal gratul" ibarat anak TK sedang belajar naik sepeda roda dua.
Di Indonesia, para pencari kerja (dan juga yang sudah bekerja) masih banyak yang berfikir bahwa tujuan kita belajar adalah untuk mendapatkan sertifikat atau ijazah.
Bagi mereka sertifikat dan ijazah merupakan tujuan paripurna dari sebuah workshop/pelatihan atau sekolah informal. Tanpa sertifikat maka proses pembelajaran sia-sia.
Bahkan saking tingginya nafsu berburu sertifikat maka "Certificate of Attandance" atau bahkan sertifikat dan ijazah palsu laku keras di negeri ini.
Padahal saat bekerja segala macam sertifikat itu tidak ada gunanya. Yang dibutuhkan adalah pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman.
Jangan berfikir bahwa interviewer sekarang ini bisa ditipu dengan segala macam sertifikat dan ijazah yang kita masukkan ke dalam CV. Mereka akan melihat langsung jauh di dalam diri anda, apakah kompetensi itu ada pada anda dan bukan hanya selembar sertifikatnya.
Karena setebal apapun bedak yang dipakai oleh Zombie maka sorot mata dan tingkah laku tidak akan dapat menyembunyikan jati diri.
EU4U
BSDCity251016
Untuk mereka yg membangun kompetensi bukan pengumpul sertifikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar