Catatan Harian Eko Utomo
Pengambilan keputusan KOMPREHENSIF dan CEPAT, Dikotomi atau Paradox? #Hal85
Pengambilan keputusan stratejik harus komprehensif agar berkualitas (lihat #Hal84). Namun proses komprehensif yang intensif dan ekstensif memakan waktu yang lama. Dalam dunia bisnis yang dinamis saat ini "fast decision making" merupakan syarat penting untuk tetap relevan dan mampu bersaing.
Jadi bagaimana mungkin kita harus mengambil keputusan yang komprehensif namun juga harus cepat disaat yang sama?
Beberapa waktu lalu kami mendapatkan tugas untuk membantu mengerjakan proses kolaborasi fungsi penjualan dua Business Unit (BU) sesama holding.
Untuk mewujudkannya kami bergerak cepat mempelajari karakter dua produk yang ditawarkan dua BU. Kami melihat peluang2 kombinasi penjualan yang memungkinkan dan terbaik. Kami menghitung skema komisi dikedua belah pihak, berdiskusi dengan pihak sales dan operasi serta memberikan presentasi kepada masing2 petinggi secara terpisah dan juga memberikan presentasi gabungan keduabelah pihak diawal pembuatan draft dan saat final draft kolaborasi disetujui bersama.
Action plan detail yang harus dilakukan juga kami siapkan termasuk milestone dan skenario2 contigencies. Semua disusun dan diproses dalam waktu 1 minggu.
Pihak kolaborator pada waktu yang sama juga mengadakan kolaborasi sales (penjualan) dengan BU yang lain. Mereka melakukan satu kali rapat tanpa membuat analisa produk kombinasi, tanpa membuat grand design kolaborasi dan tidak membuat skema insentif buat sales yang melakukan kolaborasi penjualan. Proses ini juga membutuhkan waktu 1 minggu!.
Proses yang sama, membutuhkan WAKTU yang sama, sangat berbeda KOMPREHENSIFnya, bagaikan bumi dan langit KUALITAS keputusan yang dihasilkan.
Jadi Komprehensif dan Kecepatan pengambilan keputusan merupakan dikotomi atau paradox?
Dari ilustrasi nyata diatas jawabannya adalah PARADOX. Dua kondisi yang terlihat bertentangan namun nyata dan benar. Bahwa proses pengambilan keputusan stratejik BISA dilakukan secara komprehensif dan cepat secara bersamaan.
Walaupun kita juga akan sering bertemu sebuah kondisi dimana proses pengambilan keputusan dilakukan secara komprehensif dan lamaaaaa.
Bagaimana caranya melakukan paradox ini?. Mahaguru management Prof. Eisenhardt (1999) dalam riset empiris yang dia lakukan terhadap perusahaan2 teknologi di Amerika menyarikan perbedaan antara perusahaan yang efektif dan tidak efektif dalam pengambilan keputusan.
Perusahaan yang efektif melakukan proses pengambilan keputusan dengan cara efektif SECEPAT perusahaan yang kurang komprehensif. Perbedaan terletak pada beberapa faktor ini:
1. Perusahaan khususnya management puncak membangun INTUISI KOLEKTIF dalam mengambil keputusan. Mereka sering bertemu, memahami perspektif pihak lain dan terlatih untuk mencari solusi terhadap perbedaan pendapat.
2. PERDEBATAN RASIONAL dipercepat dan diakomodasi, BUKAN dihindari. Semua data, fakta, asumsi, kesimpulan awal segera diletakkan diatas meja didiskusikan kalau perlu DIPERDEBATKAN!
3. MENJAGA KECEPATAN PROSES pengambilan keputusan selalu tinggi. Momentum dijaga tetap tinggi dan tidak boleh kendor. Tancap gas sampai selesai
4. MENGHINDARI dan MENJAGA agar unsur politis dan kepentingan pribadi menyingkir dalam proses pengambilan keputusan.
Keempat teknik pengambilan keputusan kompre dan cepat diatas tidak mudah dipraktekkan. Namun kalau perusahaan lain bisa mengapa kita tidak?
What do you think?
EU4U
BSDCity040616
Untuk decision maker
Tidak ada komentar:
Posting Komentar