Catatan Harian Eko Utomo
Strategic Development Collaboration #Hal84
"Komprehensif" merupakan kunci utama kualitas sebuah keputusan stratejik. Definisi komprehensif secara sederhana adalah "proses pengambilan keputusan dilakukan secara ektensif (melibatkan banyak hal termasuk orang yang berkepentingan) dan intensif (isi dibahas secara mendalam).
Komprehensif dilakukan pada keseluruhan proses pengambilan keputusan: identifikasi masalah, pengembangan opsi solusi, seleksi opsi, integrasi keputusan terpilih.
Dalam kesempatan bertemu dengan 1st dan 2nd layer banyak perusahaan Indonesia saya menemukan sebuah fakta yang mengejutkan: keterlibatan mereka yang sangat minim dalam proses pengambilan keputusan stratejik.
Keputusan dihasilkan pada ruang2 tertutup direksi. Dalam banyak kasus, yang diperkenankan untuk membuka ruang tertutup tadi bukan mereka sebagai karyawan internal namun malah konsultan eksternal!.
Alhasil keputusan yang diambil tidak termasuk sebagai keputusan yang komprehensif. Yang menjadi lebih bermasalah adalah pada level eksekusi. Karyawan 1st dan 2nd level jelas merupakan ujung tombak eksekusi hasil keputusan, namun karena tidak terlibatnya mereka dalam pengambilan keputusan muncul beberapa faktor penghambat.
Faktor penghambat pertama adalah UNDERSTANDING. Karyawan ujung tombak tidak atau kurang memahami reasoning dan logika mengapa keputusan itu dibuat. Apa alasan membuat keputusan, mengapa solusi A yang diambil dan bukan solusi B dlsb.
Kurangnya understanding akan membuat ACCEPTANCE mereka menjadi berkurang. "Aku kurang mengerti maka aku kurang menerima", mungkin itu yang ada dalam pikiran mereka. Bahkan kurang penerimaan bisa makin dalam saat mereka sebagai orang lapangan merasa memiliki solusi yang lebih jitu dibandingkan dengan keputusan yg dibuat direksi.
Kurangnya penerimaan membawa dampak pada faktor penghambat ketiga: KOMITMEN. Kurang mengerti menjadi kurang menerima dan akhirnya kurang komitmen dalam menjalankan. Yang terjadi proses eksekusi mentok pada level COMPLIANCE. Level hasil hanya "pas bandrol" dan hilangnya semangat "Doing Extra Mile" dan memberikan lebih pada organisisi.
Jadi apa yg harus dilakukan oleh para direksi saat akan mengambil keputusan stratejik? Simple, kalau ada istilah "Ayo Piknik" maka ada ungkapan "Ajak Ngobrol!".
EU4U
BDDCity040616
Untuk para pengambil keputusan stratejik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar