25 Februari 2008

Menciptakan Komunikasi Efektif


Menciptakan Komunikasi Efektif: Bagaimana menciptakan suasana “nyaman” agar komunikasi yang dilakukan efektif.

"People LIKE others people that LIKE them”. NLP Statement


Pada sebuah bandara
Pernahkan Anda melihat dan mengalami, pada saat berada disebuah bandara di Luar Negeri Anda seketika merasa senang dan nyaman ketika mendengar ada orang yang berbicara dengan Bahasa Indonesia? Perasaan nyaman ini bahkan mungkin diteruskan dengan menyapa dan mengajak ngobrol yang bersangkutan.

Atau Anda yang berasal dari daerah (Klaten misalnya), ketemu dengan sesama warga Klaten di Jakarta, saya jamin pasti akan langsung ngobrol menanyakan bagaimana kabarnya Kota Klaten dan waduk Jombornya dst, dst, dst.

Orang suka(Like) dengan orang yang mirip(Like) mereka.
Kesamaan daerah seperti ilustrasi diatas membantu orang untuk memecahkan kebuntuan dalam memulai dan melakukan pembicaraan. Apakah ada hal2 lain lagi yang bisa kita lakukan agar komunikasi kita menjadi lebih lancar dan efektif?

Dalam NLP*, salah satu pelajaran yang harus dikuasai adalah Building Rapport, suatu teknik yang kita lakukan dengan cara mengatur suara & postur tubuh kita agar mirip dengan teman bicara sehingga teman bicara merasa nyaman.

Dalam pekerjaan sehari-hari, baik itu di pabrik atau dikantor seberapa banyak Anda melakukan komunikasi? Dengan Building Rapport (Membangun Keakraban) maka komunikasi yang kita lakukan menjadi efektif sehingga apa yang kita inginkan bisa terlaksana. Manager bisa menyampaikan visinya ke anak buah, antar teman terjadi komunikasi yang lancar, Sales bisa jualan dengan lancar, suami makin mesra dengan istri dlsb.

Pernahkah Anda ketemu dan ngobrol dengan seseorang dan Anda langsung merasakan seperti sudah mengenal orang tersebut selama bertahun-tahun? Ilmu membuat orang lain nyaman ini bisa dipelajari lho..........tertarik?

Anatomi Komunikasi
Pada dasarnya pada saat terjadi komunikasi (langsung) yang ada adalah 2 atau lebih orang yang berhadapan dan saling bicara.

Menurut penelitan, pada saat terjadinya komunikasi Kata-kata hanya memiliki peran sebanyak 7%, Intonasi suara memainkan peran sebesar 38% dan yang paling besar peran ini diambil oleh Postur Tubuh kita yaitu 55%.

Ngak percaya? Coba Anda ucapkan I Love You ke istri/suami atau pacar dengan nada melengking, wajah cengengesan dan tangan dilipat didepan dada. Tanya ke pasangan Anda apa yang ia rasakan? Saya jamin dia akan bilang BOHONG!
Kata-kata (Words) yang Cuma 7%, inilah yang biasanya selama ini kita andalkan pada saat kita melakukan pembicaraan dan komunikasi dengan orang lain, sementara 93% lainnya (intonasi suara & postur tubuh) seringkali kita abaikan. Makanya banyak terjadi miscommunication di tempat kerja atau dirumah.

Kata-kata pada saat berkomunikasi diproses oleh otak sadar** sedangkan Nada dan Postur Tubuh diproses oleh otak bawah sadar**. Pada saat otak bawah sadar merasa tidak nyaman, maka dia akan menutup pintu komunikasi (secara bawah sadar tentunya) dan tidak mau menerima atau mempercayai lawan bicara. Walaupun pada permukaan teman bicara kita bilang menyetujui pikiran bawah sadar menyatakan sebaliknya.

Membuat Nyaman Lawan Bicara
- Berpakaian rapi dan berdasi saat presentasi di depan bos2 yang berpakaian rapi pula.
- Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
- Sesuaikan nada bicara dengan lawan bicara kita
- Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung
- Di kandang kambing mengembik, di kandang harimau mengaum
Pernah dapat tips2 seperti diatas ngak? Ternyata ada penjelasan yang mendalam mengapa tip-tip diatas benar dan perlu kita lakukan.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa komponen utama yang berpengaruh dalam sebuah komunikasi adalah komponen Pikiran Bawah Sadar. Pikiran ini terutama dipengaruhi oleh Intonasi Suara dan Postur Tubuh. Tugas utama yang harus kita lakukan pada saat berkomunikasi adalah membuat 2 komponen utama ini merasa “nyaman”.

Intonasi Suara
Coba lakukan eksperimen berikut ini:
- Bicara dengan anak kecil (Balita) dengan memakai suara asli Anda
- Bicara dengan anak kecil dengan memakai suara seperti anak kecil
Anda lihat reaksi yang terjadi pada anak kecil tersebut.
Anak kecil akan jauuuh merasa lebih nyaman bicara dengan orang yang suaranya mirip dengan suara mereka.
Hal yang sama berlaku sama secara bawah sadar pada orang dewasa. Mereka akan merasa lebih nyaman bicara dengan orang yang kecepatan bicara, volume bicara dan kata-kata yang dipakai mirip dengan suara mereka sendiri!

Postur Tubuh
Masih ingat dengan Lady Diana? Almarhum mantan istri Pangeran Charles dari Inggris? Putri Diana terkenal dengan kemampuan dia berkomunikasi dengan seluruh lapisan masyarakat.

Salah satu gambar yang paling terkenal adalah saat Lady Di menyalami anak kecil dengan cara jongkok sehingga sejajar dengan anak kecil tersebut. Apa yang bisa kita pelajari dari Lady Di pada saat berkomunikasi? Beliau menyamakan tinggi tubuhnya sehingga anak kecil tersebut merasa nyaman untuk berkomunikasi.

Ada cara gampang yang bisa kita lakukan untuk menyamakan postur tubuh, perlakukan diri kita sebagai cermin dari postur tubuh teman bicara kita. Apabila yang bersangkutan kaki bersilang, anda juga menyilangkan kaki, badan bersandar ke kursi anda melakukan hal yang sama dan seterusnya. Namun harus diingat bahwa teknik mirroring ini harus dilakukan dengan halus agar teman bicara tidak merasa di contek (mimikri). Mimikri akan berakibat sebaliknya, yaitu menimbulkan perasaan tidak nyaman.

Sekali lagi tujuan dari menyamakan postur ini adalah agar teman bicara merasa nyaman, khususnya pikiran bawah sadar sehingga apa yang kita inginkan langsung bisa masuk ke pikiran bawah sadar mereka tanpa harus menabrak tembok.

Tips Komunikasi Efektif
Dibawah ini tips2 sederhana yang bisa kita lakukan pada saat berkomunikasi dengan orang lain agar apa tujuan komunikasi bisa tercapai:
1. Kalau sempat atur tampilan kita (baju, aksesoris dll) agar mirip atau tidak mencolok dibandingkan dengan teman bicara atau lingkungan dimana kita bicara. Contoh: akan aneh sekali melihat orang pakai jas rapi di pabrik dan sebaliknya orang pakai baju lapangan warna orange safety pada seminar disebuah Hotel.
2. Atur suara Anda agar kecepatan, volume dan kualitas mirip dengan teman bicara. Bicara lambat pada orang yang bicara lambat dan bicara cepat dengan orang yang cenderung bicara cepat. Samakan juga volume dan kualitas suara.
3. Kenali kata2 yang sering dipakai oleh teman bicara, pakai kata2 mereka dalam kalimat2 Anda. Misal Anda bicara dengan orang Sunda, pakai satu dua kata Sunda dalam kalimat Anda dll.
4. Perhatikan postur tubuh mulai dari posisi tangan, posisi kaki, cara duduk dll. Sama postur Anda dengan teman bicara secara halus (tidak mencolok).
5. Kerjakan dan sesuaikan langkah 1–4 sepanjang pembicaran berlangsung.


Selamat Mencoba!

Saya ingin mendengar komentar Anda sesudah mencoba teknik komunikasi diatas.

Saya Tunggu.


Eko Utomo
CCR Narogong
End of February 2008

*NLP: Neuro Linguistic Programming.
Ilmu yang mempelajari bagaimana agar manusia bisa memaksimalkan potensi diri.

* * Otak sadar: Conscious Mind

** Otak bawah sadar: Unconscious Mind

1 komentar:

Anonim mengatakan...

mungkin bisa disingkat "KING sama"
K : Kata- kata
IN : Intonasi
G : Gerak tubuh
Sama : Samakan semua dengan lawan bicara