19 Mei 2016

PEKERJAAN BARU #Hal62

Catatan Harian Eko Utomo

PEKERJAAN BARU #Hal62

Sepasang anak muda turun dari sepeda kotor. Sang pemuda segera memarkir motornya di tempat yang kosong. Mencopot helm dan merapikan baju yang agak kusut ditiup angin. Mukanya cerah bersemangat. Ini adalah kali pertama dia berhasil mengajak cewek "kecengannya" untuk makan malam berdua.

Saat baru mau jalan, sang cewek sempat bertanya mau makan dimana. Sang pemuda hanya membalas dengan senyum dan ucapan singkat "ikut aja, kamu pasti suka".

"Ayuk", ajak pemuda kepada sang pemudi yang sedang menunggu di depan tempat parkir.

"Makan dimana?" tanya sang pemudi kembali kepada sang pemuda kembali.

"Warung di depan itu, warung rica2 ikan ala Manado", jawab sang pemuda sambil tersenyum yakin bahwa pemudi pujaanya akan suka.

"Rica-rica?", sang pemudi berseru agak kaget.
"Kenapa?", kali ini sang pemuda yang tertegun dan memghentikan langkahnya.
"Aku ngak bisa makan pedas dan alergi ikan", jawab sang pemudi dengan muka pucat campur aduk ketidaksukaan dan perasaan tidak nyaman.

***

Memiliki PEKERJAAN BARU, baik itu pindah kerja ke perusahaan baru atau mendapatkan penugasan pada departemen yang berbeda merupakan peristiwa yang menarik.

Semua serba baru, ya orang2nya, ya sistem kerjanya, ya kantornya, termasuk atasan dan bawahan. Ketemu hal baru jelas menarik, karena kita akan mendapatkan perspektif baru. Melihat, mendengar dan merasakan sesuatu yang belum pernah kita alami sebelumya.

Dalam konteks pekerjaan menjadi lebih menantang, khususnya mereka yang mendapatkan tempat baru sebagai management, MANAGER baru misalnya.

Selain bertemu dengan semua yang serba baru, seorang manager baru membawa beban lain yaitu PROBATION PERIOD. Manager baru dituntut untuk bisa menunjukkan "potensi" berprestasi sebagai karyawan baru dari hasil interview. Kalau mereka tidak berhasil menunjukkan potensi untuk berprestasi maka bisa2 probation tidak lolos dan harus siap2 berburu pekerjaan baru.

Tekanan untuk segera memulai "pertunjukan" dan "making a positif impression from first sight" membuat manager baru ini membuat banyak asumsi dan cenderung "jump to conclusion" terhadap fenomena2 baru yang dihadapinya ditempat baru.

Tanpa ba bi bu dia buat perubahan2 terhadap sistem, organisasi, peran dengan secuil informasi yang dimiliki. Semua hal lama pasti kurang dan jelek, makanya butuh saya di tempat ini, demikian pikir manager baru.

***
"Pak, untuk meningkatkan kualitas layanan pelatihan, kita harus membuat semacam panduan agar semua trainer tahu persis apa yang harus dilakukan pada saat mengajar modul baru", Training Manager baru yang duduk di kursi depanku memberikan usul.

Training Manager ini baru satu minggu join di divisi kami, ini adalah sesi coaching pertamaku sebagai Div Head kepadanya.
"Maksudmu?", aku bertanya ingin tahu lebih dalam lagi apa yang dia maksudkan dengan usulannya.

"Sesuai pengalaman saya, divisi kita harus memiliki buku panduan atau manual agar modul2 training kita yang banyak ini dapat dibawakan oleh para trainer dengan kualitas yang sama", jelasnya dengan panjang lebar.

"Facilitator guide maksudmu", tanyaku singkat.
"Betul pak, itu standard tinggi di luar yang harus dimiliki oleh training deparmen yg hebat", timpalnya penuh semangat.

Aku berdiri dan bergerak ke arah rak lemari perpustakaan yang kami miliki. Mengambil setumpuk buku dan meletakkannya di meja depan kami.

"Sudah pernah baca fasilitator guide ini? Atau sudah bertanya sama yang lain apakah kita punya fasilitatir guide?", tanyaku sambil memandang muka yang sekarang terlihat pucat pasi.

***
Peristiwa yang terjadi seperti cerita diatas merupakan peristiwa yang sangat umum terjadi. Manusia punya kecenderungan untuk pamer dan dianggap "hebat" oleh orang lain, khususnya orang baru.

Bukan suatu hal yang aneh, namun orang baru sering lupa bahwa mereka benar2 baru di tempat itu. Dan persepsi hebat satu tempat bisa sangat berbeda dibandingkan dengan tempat lain, termasuk tempat lamanya.

Sang pemuda tanpa mencoba mencari tahu kesukaan cewek kecengannya "memaksa"nya untuk makan rica2 kesukaan dia. Jelas catatan kuning dihasilkan dari kencan pertama yang amburadul ini.

Training Manager baru memberikan masukan perbaikan kepada sistem dimana dia baru masuk menggali sebelumnya. Yang terjadi dia KEHILANGAN MUKA karena tertangkap basah tidak (mau) bertanya sebelum berbicara.

Orang baru sering lupa bahwa Probation Period itu berlangsung 3 bulan, bukan 1 bulan apalagi 1 minggu. Waktu yang tersedia lebih dari cukup untuk mencoba MENGERTI kondisi tempat baru sebelum memberikan memberikan MASUKAN.

Manager baru ditempat baru harus tahu CURRENT CONDITION sebelum bisa memberikan masukan untuk DESIRE CONDITION.

Darimana tahu tentang current condition? sederhana, banyak BERTANYA, MENDENGARKAN dan MENGAMATI. Tutup mulut erat2 dan menahan diri memberikan masukan sebelum tahu medan sesungguhnya.

Bagaimana tahu desire condition? tinggal tanya atasan anda. Membuat desire condition baru sesuai kemauan kita jelas bukan tujuan yang diinginkan oleh atasan yang merekrut kita.

Coba lakukan proses bertanya, mengamati dan memahami ini selama 1 bulan pertama, atau kalau waktu agak terburu lakukan 2 minggu dengan intensitas yang lebih tinggi. Niscaya peluang anda untuk selamat dalam probation dan berprestasi masih terjaga

EU4U
BSDCITY150316

Untuk para Manager (ditempat) baru.

Tidak ada komentar: